Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sependapat Dengan Jenderal Moeldoko, IBSW: Ancaman Terorisme Nyata

Sependapat Dengan Jenderal Moeldoko, IBSW: Ancaman Terorisme Nyata Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat

Menurut Moeldoko, masuknya ideologi yang dibawa kelompok radikal ke dalam tubuh partai politik itu membuat arah demokrasi di Indonesia mengalami pergeseran. “Pergeseran dari kesetiaan akan cita-cita NKRI itu yang mengetuk hati nurani dan kepedulian Pak Moeldoko untuk terjun langsung memimpin partai politik,” kata Nova. 

Jenderal Moeldoko memang pernah menyatakan bahwa dirinya didaulat untuk memimpin Partai Demokrat. “Kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Partai Demokrat,"kata Moeldoko pada wartawan, saat berada di kampus Universitas Terbuka (UT), Minggu (28/3). 

Menurut Moeldoko, perebutan tampuk kekuasaan pada tahun 2024 itu membuat terjadinya pertarungan politik yang begitu kental. Tentu saja hal itu dapat menjadi ancaman bagi Indonesia Emas tahun 2045."Terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045," papar Moeldoko. Kecenderungan tarikan ideologis itu juga menurut Moeldoko terlihat di internal Partai Demokrat.

"Jadi ini bukan sekadar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa. Itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat setelah tiga pertanyaan yang saya ajukan kepada peserta KLB," kata Moeldoko. 

Moeldoko juga mengatakan, bangsa Indonesia memiliki kodrat sebagai bangsa dengan berbagai agama, suku, dan lainnya. Semua komponen bangsa harus bertekad bersama-sama tidak memberi ruang kepada intoleransi. Dia menegaskan intoleransi dan radikalisme tidak boleh dibiarkan.

’’Ruang intoleransi harus dipersempit bersama. Jangan dikasih ruang,’’kata dia. Hal itu karena Moeldoko tidak ingin bangsa Indonesia malah menjadi negara yang mundur. Negara yang hancur karena terjadi peperangan seperti di Irak, Libya, Suriah, dan negara lain di timur tengah seperti Afghanistan. [ ]

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: