"Dengan dua jabatan bergengsi itu, seharusnya elektabilitas Puan sudah meroket," terangnya.
Sebab, bagi Jamiluddin, dua jabatan itu berhubungan langsung dengan masyarakat. Sehingga, kalau ia menonjol tentu elektabilitasnya sudah tinggi.
Namun, kenyataannya elektabilitas Puan sangat rendah. Hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Puan hanya 1,1 persen. Bahkan hasil survei Parameter Politik Indonesia (PPI), elektabilitasnya hanya 0,7 persen.
"Jadi terlihat ada kaitan antara prestasi jabatan publik dengan elektabilitas seseorang. Semakin menonjol prestasinya sebagai pejabat publik, maka akan semakin tinggi elektabilitasnya,"terangnya.
Sehingga, dengan rendahnya elektabilitas Puan selama menjadi pejabat publik, maka diperkirakan elektabilitasnya memang sulit untuk dikerek. Nilai jual Puan tampak rendah, sehingga akan menyulitkan relawan dan PDIP membrandingnya. Hal itu akan menyulitkan Megawati Soekarno untuk mengusung Puan menjadi capres.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat