Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPH Migas Minta Pertamina Jaga Ketersediaan BBM

BPH Migas Minta Pertamina Jaga Ketersediaan BBM Kredit Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan ketersediaan dan penyaluran BBM khususnya di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya tetap berjalan normal; tidak ada gangguan pasca terjadinya kebakaran pada tangki T-301G di RU VI Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin, 29 Maret 2021 dini hari.

Kepala BPH Migas, M. Fansurullah Asa, telah menginstruksikan Pertamina untuk tetap menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM untuk wilayah Ibu Kota dan sekitarnya. BPH Migas bersama PT Pertamina (Persero) telah melakukan mitigasi agar suplai BBM tetap berjalan normal.

Baca Juga: Pemadaman Kebakaran Tangki di Kilang Balongan Pertamina Butuh Waktu 5 Hari

Kilang Minyak atau Refinery Unit (RU) VI Balongan memiliki peran strategis dan vital dalam menjaga kestabilan pasokan BBM yang akan disalurkan ke pusat bisnis dan Pemerintahan Indonesia khususnya di DKI Jakarta, sebagian Banten, dan sebagian Jawa Barat.

Kilang Minyak Balongan mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk BBM, Non-BBM, dan Petrokimia dengan kapasitas sebesar 125 MBSD. Produk BBM yang dihasilkan menyuplai kebutuhan BBM di Jakarta Raya melalui Terminal BBM (TBBM) Balongan, TBBM Cikampek, dan TBBM Jakarta Group (TBBM Plumpang dan TBBM Tanjung Priuk) yang terhubung dengan fasilitas onshore pipe 16 inch, ±228 km.

M Fansurullah Asa menyampaikan, terkait insiden tersebut, BPH Migas telah berkoordinasi dengan Pertamina untuk segera melaksanakan Pola RAE (Regular-Alternative-Emergency) khususnya bagi Fuel Terminal/TBBM yang terdampak paska Kebakaran Tangki T-301G (RU VI Balongan) untuk menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian BBM.

Diharapkan, Pertamina memastikan Coverage Days (CD) untuk masing-masing produk di atas 11 hari (Peraturan BPH Migas No 9/2020 tentang Penyediaan Cadangan Operasional BBM, pasal 4).

"Pasokan BBM di Jakarta Raya aman karena Pertamina memiliki skenario pola RAE (Regular-Alternative-Emergency) yang mengalihkan suplai BBM dari RU IV Cilacap melalui TBBM Bandung Raya (TBBM Ujung Berung/Padalarang) maupun dari TBBM Tanjung Gerem. Masyarakat tidak perlu panik atau melakukan penimbunan BBM karena BBM tetap tersedia dan terdistribusi dengan baik dan tidak ada kendala," kata Ifan, sapaan M. Fanshurullah Asa, dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/3/2021).

Lebih lanjut Ifan menjelaskan bahwa ketersediaan dan pendistribusian BBM yang merupakan komoditas vital masyarakat tidak boleh terkendala dengan insiden kebakaran tersebut. Untuk itu, BPH Migas akan tetap melakukan pengawasan terhadap ketersediaan dan kelancaran pendistribusian BBM bahkan menjelang Bulan Puasa dan Lebaran nanti.

Untuk itu, masyarakat tidak perlu khawatir atau panik karena stok BBM cukup dan pelayanan PT Pertamina (Persero) tetap normal.

Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur Pertamina, Mulyono, merinci secara nasional stok BBM maupun avtur masih aman. Ia menjelaskan, stok gasoline (bensin) secara nasional masih di angka 10,5 juta barel atau cukup untuk 27-28 hari. Sementara, solar masih ada stok 8,8 juta barel atau bertahan hingga 20 hari ke depan.

"Stok nasional BBM, kami sampaikan kondisi stok nasional sangat aman. Jadi masyarakat tidak perlu panik, stoknya berlebih," ujar Mulyono dalam konferensi pers, Senin (29/3). Selain itu, untuk avtur, kata Mulyono, masih ada stok 3,2 juta barel atau cukup untuk 74 hari. "Jadi kami memastikan bahwa tidak ada kelangkaan BBM maupun Avtur. Semua stok aman," kata Mulyono, Senin (29/3/2021).

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga (Commercial & Trading), Mas'ud Khamid, meminta masyarakat untuk tidak panik karena kejadian ini. Ia meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan panic buying karena Pertamina memastikan stok masih sangat cukup dan tidak akan ada kelangkaan BBM.

"Kami imbau masyarakat, layanan kami dalam posisi normal. Kami di dalam konsolidasi dan mohon doanya agar semua bisa segera selesai," ujar Mas'ud di kesempatan yang sama. Mas'ud juga menjelaskan saat ini Pertamina sudah bisa memonitor langsung stok BBM yang ada di setiap SPBU yang terdigitalisasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: