Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Kaget Dengar Analisa BMKG: Kebakaran Kilang Minyak Balongan, Bukan Gegara...

Jangan Kaget Dengar Analisa BMKG: Kebakaran Kilang Minyak Balongan, Bukan Gegara... Kredit Foto: Mochamad Rizky Fauzan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan jika peristiwa kebakaran di Kilang Minyak Balongan di Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) dini hari, tidak dipengaruhi oleh peristiwa sambaran petir.

Hal tersebut langsung disampaikan oleh Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu, Rahmat Triyono, dalam keterangan tertulisnnya, Senin (29/3/2021) malam.

"Berdasarkan alat monitoring lightining detector yang berlokasi di BMKG Jakarta dan BMKG Bandung dari pukul 00.00 hingga pukul 02.00 WIB, bahwa tidak terdeteksi adanya aktivitas sambaran petir di wilayah kilang minyak Balongan, Indramayu," katanya.

Baca Juga: Pemadaman Kebakaran Tangki di Kilang Balongan Pertamina Butuh Waktu 5 Hari

Dia menjelaskan, BMKG melakukan analisis terhadap kejadian sambaran petir di sekitar lokasi kilang minyak Indramayu pada jam perkiraan kejadian kebakaran tersebut. Hasilnya, dari monitoring alat kelistrikan udara bahwa pada 29 Maret 2021 pukul 00.00-02.00 WIB, menunjukkan kerapatan petir yang berkumpul.

Kerapatan petir tersebut berkumpul di bagian barat kilang minyak Balongan sejauh kurang lebih 77 km. Petir saat itu berada disekitar Subang.

"Klasifikasi tingkat kerapatan petirnya sedang sampai tinggi," ujarnya.

Rahmat menyebutkan, alat monitoring lighting detector terpasang di sejumlah stasiun BMKG seluruh Indonesia. Untuk Pulau Jawa terdapat 11 stasiun monitoring aktivitas petir dari Banten hingga Jawa Timur.

Baca Juga: Kilang Minyak Balongan Terbakar, Stok BBM Ludes di SPBU?

Adapun, petir adalah kilatan listrik di udara yang disertai bunyi gemuruh karena bertemunya awan yang bermuatan listrik positif dan negatif.

"Petir mempunyai tiga tipe, yaitu dari awan ke awan, di dalam awan dan dari awan ke bumi. Petir yang paling berbahaya bagi kehidupan di bumi adalah dari awan ke bumi," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: