Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Kebijakan Moneter?

Apa Itu Kebijakan Moneter? Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali dan tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.

Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.

Berikut ini 4 instrumen dalam kebijakan moneter, yaitu:

1. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka

Kebijakan ini diambil oleh bank sentral untuk mengurangi atau menambah jumlah uang yang sedang beredar di masyarakat dengan cara melakukan pembelian atau penjualan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau dengan melakukan pembelian atau penjualan surat berharga yang dijual di pasar modal.

2. Kebijakan Diskonto

Diskonto adalah kebijakan pemerintah dalam mengurangi atau menambah jumlah uang beredar dengan cara mengubah diskonto bank umum. Jika bank sentral memperhitungkan jumlah uang beredar telah melebihi kebutuhan atau terjadi gejala inflasi, maka bank sentral mengeluarkan keputusan untuk menaikkan suku bunga. Dengan menaikkan suku bunga akan merangsang keinginan orang untuk menabung.

3. Kebijakan Cadangan Kas

Lebih lanjut, bank sentral dapat membuat peraturan untuk menaikkan atau menurunkan cadangan kas. Bank umum yang menerima uang dari nasabah dalam bentuk giro, tabungan, deposito, sertifikat deposito, dan jenis tabungan lainnya. Ada persentase tertentu dari uang yang disetorkan nasabah dan tidak boleh dipinjamkan.

4. Penyesuaian tingkat suku bunga

Tingkat diskonto adalah suku bunga yang dikenakan oleh bank sentral kepada bank untuk pinjaman jangka pendek. Sebagai contoh, jika bank sentral meningkatkan tingkat diskonto, maka biaya pinjaman untuk bank meningkat.

Lalu, bank akan meningkatkan suku bunga yang mereka tetapkan kepada pelanggan. Dengan demikian, biaya pinjaman dalam perekonomian akan meningkat, dan jumlah uang beredar akan berkurang.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: