Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyatakan jika keputusannya menerima amanat Ketua Umum Partai Demokrat, adalah hak dirinya sebagai seorang warga sipil.
Menurut dia, hal tersebut perlu dilihat secara kritis. Baca Juga: Dag Dig Dug... Menanti Nasib Demokrat Hari Ini, Kubu AHY atau Moeldoko?
“Ini Moeldoko yang tidak pernah berubah dan tidak akan pernah berubah. Kita perlu kritis melihatnya. Tuduhan itu tergantung bagaimana konteksnya dan siapa yang berbicara,” ujarnya dalam akun Istagramnya, @dr.moeldoko, seperti dilihat, Rabu (31/3/2021).
Lanjutnya, ia mengatakan dirinya yakin para prajurit TNI tidak mudah diprovokasi, sebab selama dirinya menjadi Panglima TNI selalu menanamkan kebajikan juga kesejahteraan. Baca Juga: Masih Panas, Kini Demokrat AHY Tuding Gerombolan Moeldoko Macam-macam...
“Tidak pernah saya membuat prajurit merintih. Karena itu menjadi Ketua Umum Partai Demokrat adalah hak pribadinya sebagai seorang warga sipil. Pilihan saya ini adalah hak politik saya sebagai seorang sipil,” katanya.
Selain itu, ia menuturkan, ketika dirinya di militer tugasnya adalah mengawal stabilitas dan juga demokrasi.
“TNI bermain di ruang sempit, tetapi dengan seni kepemimpinan, situasi itu saya hadapi. Dan pada pemilu 2014 semuanya telah berjalan dengan baik,” katanya.