Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Moeldoko Dituding Mau Kudeta Parpol, PPP hingga PAN Kirim Serangan Balik

Moeldoko Dituding Mau Kudeta Parpol, PPP hingga PAN Kirim Serangan Balik Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi -

Dinamika politik Partai Demokrat menyeret-nyeret beberapa nama partai politik koalisi pemerintah. Ketua Umum versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dituding sempat mau mengkudeta Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Golkar. Lalu apa tanggapan mereka?

Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani menepis tudingan itu. Dia menegaskan, komunikasi partainya dengan Moeldoko sangat baik. “Saya tidak pernah mendengar Pak Moeldoko punya niat mengkudeta kepengurusan PPP,” ujar Arsul kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurutnya, dinamika politik yang terjadi di internal PPP, tidak ada keterlibatan Moeldoko. Apalagi skenario partainya mau dikudeta pihak eksternal. “Setahu saya tidak pernah juga ada elemen internal PPP yang mengajak-ajak Pak Moeldoko melakukan kudeta kepengurusan di PPP,” ujar Wakil Ketua MPR ini.

Baca Juga: Disinisi Kalangan Militer, Moeldoko Balas Telak: Saya Tak Pernah Ngemis Jabatan

Hal senada diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, Achmad Baidowi. Dia memastikan, pada Muktamar IX PPP pada Desember 2020, hanya ada dua calon yang muncul. Yaitu Suharo Monoarfa, dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, tanpa Moeldoko.

Ketua DPP Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir juga menepis tudingan itu. Memang, Moeldoko pernah terlihat tampil menggunakan jas orange berlogo Partai Hanura. Namun, itu hanya sebatas bentuk penghormatan Moeldoko kepada Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta Odang alias OSO. “Kamhar Lakumani sok tahu, asal jeplak,” ujar Inas.

Sementara Sekretaris Jenderal Partai Hanura, Gede Pasek Suardika enggan mengomentari polemik KLB Partai Demokrat. Mantan politisi Demokrat itu konsisten dengan fakta yang dibeberkannya, bahwa mantan Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrumlah yang dikudeta.

“Saya tidak mau ikut komentari urusan KLB Demokrat. Saya hanya mau jelaskan fakta dan sejarah Anas Urbaningrum saat dulu dikudeta dengan berbagai cara saja,” ujar Pasek kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: