Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Bitcoin Pengguna iPhone Ini Rugi Rp8,7 M, Ternyata Gegara Ini!

Investor Bitcoin Pengguna iPhone Ini Rugi Rp8,7 M, Ternyata Gegara Ini! Kredit Foto: Unsplash/Mia Baker
Warta Ekonomi, Jakarta -

Para pengguna iPhone mesti waspada! Sebab salah satu pengguna iPhone kehilangan Bitcoin senilai ratusan ribu dolar gegara aplikasi Trezor palsu.

Pemegang cryptocurrency, Phillipe Christodoulou jadi korban aplikasi penipuan yang ada di App Store yang mencuri 600 ribu dolar AS (sekitar Rp8,7 miliar) Bitcoinnya, dikutip dari Cointelegraph, Kamis (1/4/2021).

Christodoulou meminta Apple bertanggung jawab atas situasi tersebut. "Mereka mengkhianati kepercayaan saya. Apple tak pantas lolos begitu saja," ujar Christodoulou.

Baca Juga: Demi Jaringan Internet Lebih Cepat di Indonesia, Facebook-Google Lakukan Ini!

Baca Juga: Kisah Startup: Qlue, Startup dengan Bisnis yang Tumbuh 70% di Tengah Pandemi

Sebelumnya, Christodoulou mencari aplikasi seluler Trezor guna mengecek saldo Bitcoin melalui ponsel. Sayangnya, ia tak menyadari, Trezor tak punya aplikasi di iOS. Namun, penilaian aplikasi itu hampir 5 bintang; memberi kesan kalau itu aplikasi asli.

"Tabungan saya sebesar 17,1 BTC telah dicuri setelah memasukkan seed phrase," begitulah pengakuannya.

Akhirnya, ia mengajukan laporan ke Biro Investigasi Federal. Apple pun menghapus aplikasi Trezor palsu beberapa kali. Akan tetapi, itu terus muncul di App Store beberapa hari kemudian.

Menanggapi kejadian itu, Investor Kripto, Scott Melker mengatakan, "Setop memasukkan seed phrase ke perangkat lunak. Selalu masukkan seed ke perangkat keras khusus Bitcoin."

Menurut perusahaan intelijen kripto berbasis di Inggris, Coinfirm, 5 orang mengaku mengalami pencurian kripto akibat aplikasi Trezor palsu di iOS. Perkiraan total kerugian mencapai 1,6 juta dolar AS (sekitar Rp23,3 miliar).

Juru Bicara Trezor, Kristyna Mazankova mengaku, pihaknya telah memerangi aplikasi palsu bertahun-tahun. "Kami telah melaporkan situs dan aplikasi penipuan itu sejak pertengahan 2019," ujarnya.

Pada 2021 saja, Trezor telah melaporkan 3 aplikasi imitasinya ke Apple. Lebih lanjut, pihak Trezor kesulitan mendapat tanggapan dari Apple dan Google sehingga mereka tak tahu sudah berapa lama aplikasi palsu itu beredar dan berapa korbannya?

Apple pun tak menanggapi permintaan komentar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: