Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Babak Prahara Demokrat Berlanjut, Pasukan Jenderal Moeldoko Mencontoh Fahri Hamzah

Babak Prahara Demokrat Berlanjut, Pasukan Jenderal Moeldoko Mencontoh Fahri Hamzah Kredit Foto: Antara/Endi Ahmad

Meski tertutup masker, terlihat jelas air muka mereka sangat senang. Mereka juga bersorak dan bertepuk tangan ketika AHY mengulang pernyataan Yasonna yang menolak hasil KLB kubu Moeldoko.

"Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah," ucap AHY, dengan senyum merekah, di podium berlogo partai mercy.

Dengan keputusan itu, AHY menegaskan tidak ada lagi dualisme kepemimpinan di tubuh Partai Demokrat. "Ketua Umum yang sah adalah Agus Harimurti Yudhoyono," tegas putra sulung SBY itu, disambut riuh tepuk tangan pengurus.

Dengan keputusan ini, AHY menyebut, hukum sudah ditegakkan secara benar dan adil. Tanpa canggung, dia pun mengucapkan terima kasih ke Presiden Jokowi. "Saya sampaikan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo yang telah menunaikan janji pemerintah untuk menegakkan hukum dengan sebenar-benarnya dan seadil-adilnya, dalam kasus KLB yang ilegal dan inkonstitusional ini," ucapnya, dengan sedikit menunduk sambil meletakkan tangan kanan di dada kirinya.

 

Tak lupa AHY juga menyampaikan terima kasihnya ke Mahfud, Yasonna, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Lalu, ucapan terima kasih juga dialamatkan kepada jajaran komisioner KPU, jajaran Dirjen Administrasi Hukum Umum Kemenkumham, politisi senior, purnawirawan TNI dan Polri, akademisi, aktivis, budayawan, pengamat politik, pemuka agama, hingga mahasiswa yang selama ini memberikan dukungan. 

Selain kubu AHY, kubu Moeldoko juga ngumpul. Usai Yasonna membacakan keputusan, mereka menggelar rapat, dari sekitar pukul 1 siang hingga pukul 6 petang.

Usai rapat, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat kubu Moeldoko, Max Sopacua, mengatakan pihaknya menghargai keputusan Yasonna. Di satu sisi, ia bersyukur. Setidaknya, keputusan itu bisa menghapus prasangka buruk yang selama ini dialamatkan ke Presiden Jokowi.

"Maka terhapus sudah pemikiran dari kelompok AHY bahwa pemerintah intervensi," kata Max, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Tapi, kata Max, keputusan itu bukan akhir. Pihaknya masih akan berjuang agar Demokrat hasil KLB Deli Serdang bisa diakui. “Ini masih babak pertama. Kita masih punya babak kedua dan ketiga," sambungnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: