Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nggak Mau Jumawa, BI Tetap Pelototi Stabilitas Harga Meski Inflasi Rendah

Nggak Mau Jumawa, BI Tetap Pelototi Stabilitas Harga Meski Inflasi Rendah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berdasarkan data BPS, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2021 sebesar 0,08% (mtm), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,10% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh perlambatan inflasi kelompok inti dan kelompok administered prices, di tengah kenaikan inflasi kelompok volatile food.

Secara tahunan, inflasi IHK Maret 2021 tercatat 1,37% (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,38% (yoy).

Menanggapi hal ini, Bank Indonesia (BI) tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna mengendalikan inflasi 2021 sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0% ± 1%.

"Koordinasi dengan Pemerintah tersebut termasuk untuk mengendalikan inflasi pada bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri 1442 H," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Kamis (1/4/2021).

Baca Juga: Tetap Rendah, Inflasi Maret 2021 Cuma 0,08%

Terkait inflasi bulan ini, Erwin menyebutkan, inflasi kelompok inti pada Maret 2021 tercatat deflasi 0,03% (mtm), menurun dari inflasi bulan Februari 2021 sebesar 0,11% (mtm).

"Penurunan inflasi inti terutama didorong oleh deflasi komoditas mobil seiring dengan pemberian insentif penurunan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor tertentu dan deflasi komoditas emas perhiasan yang berlanjut seiring perlambatan inflasi emas global," jelas Erwin.

Secara tahunan, inflasi inti sebesar 1,21% (yoy), melambat dibandingkan dengan inflasi Februari 2021 sebesar 1,53% (yoy). Inflasi inti yang tetap rendah tidak terlepas dari pengaruh permintaan domestik yang belum kuat, stabilitas nilai tukar dan harga komoditas global yang terjaga, serta konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi.

Sementara kelompok volatile food mengalami inflasi 0,56% (mtm) pada Maret 2021, meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat deflasi 0,01% (mtm). Tekanan inflasi kelompok volatile food terutama didorong oleh pergerakan harga komoditas cabai rawit dan bawang merah akibat faktor cuaca. Di sisi lain, komoditas cabai merah dan beras mengalami deflasi seiring masuknya masa panen.

"Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food sebesar 2,49% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 1,52% (yoy)," tuturnya.

Kelompok administered prices pada Maret 2021 mencatat inflasi yang rendah yaitu sebesar 0,02% (mtm), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,21% (mtm). 

"Perkembangan ini didorong oleh pergerakan harga komoditas administered prices yang relatif stabil pada Maret 2021," ungkap Erwin.

Secara tahunan, kelompok administered prices inflasi sebesar 0,88% (yoy), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,66% (yoy).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: