Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kalahkan Moeldoko, Yasonna Ngaku Dongkol dengan Demokrat Kubu AHY: Saya...

Kalahkan Moeldoko, Yasonna Ngaku Dongkol dengan Demokrat Kubu AHY: Saya... Kredit Foto: Instagram Yasonna Laoly

Saiful Huda Ems mengutip sebuah media nasional kala itu SBY masih menjadi Menkopolkam di Kabinet Megawati, SBY pernah menyatakan di hadapan Presiden Megawati, bahwa ia sama sekali tidak terlibat dalam pendirian Partai Demokrat, namun ternyata dalam AD/ART Partai Demokrat Tahun 2020, SBY malah mencantumkan nama dirinya sendiri bersama Ventje Rumangkang sebagai pendiri Partai Demokrat.

"Pernyataan SBY yang seperti itu, bukan hanya membohongi Presiden Megawati Soekarno Putri, melainkan pula telah membohongi rakyat dan seluruh kader Partai Demokrat pada khususnya," katanya.

Baca Juga: Satu-Satunya Jalan Moeldoko Selamatkan Kehormatannya: Mengaku.....

Pihaknya pun mengaku tahu betapa sebelum adanya keputusan Kemenkum HAM yang menolak pengesahan KLB Partai Demokrat pimpinan Moeldoko, berulang-ulang kali SBY dan anak-anaknya telah menuduh-nuduh Pemerintahan Jokowi berada di balik rekayasa keributan internal Partai Demokrat.

"SBY dan AHY mengolok-olok Pemerintahan Jokowi sebagai pembegal demokrasi karena dituduhnya telah ikut intervensi diselenggarakannya KLB Partai Demokrat di Sibolangit," papar dia.

Atas tuduhan demi tuduhan SBY terhadap Pemerintahan Jokowi khususnya kepada Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly dan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko itulah, yang menjadikan Yasonna Laoly sempat kesal pada pihak SBY yang terus menuding-nudingnya, hingga Yasonna pernah mengungkapkan kekesalannya pada SBY di hadapan para jurnalis, yang mana Yasonna meminta pihak SBY berhenti untuk terus menyalah-nyalahkan Pemerintah.

"Sebab Pemerintah awalnya sama sekali tidak tau menau soal kemelut internal Partai Demokrat yang berujung dengan KLB di Sibolangit ini," ulas SHE.

Namun anehnya, ujar dia, seperti tak tahu malu, setelah Kemenkum HAM menolak pengesahan pengurus Partai Demokrat hasil KLB Deliserdang, SBY dan AHY memuji-muji setinggi langit Presiden Jokowi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan Menko Polhukam Mahfud MD.

"Pujian setinggi langit yang nampak hanya basa-basi karena tidak disertai permintaan maaf apalagi cium tangan Pak Jokowi dan Pak Yasonna Laoly yang sebelumnya SBY dan AHY hujat setengah mati," ujarnya.

Atas dasar semua itu, pihaknya mengaku berpikir dan menyerukan agar SBY dan anak-anaknya segera mendatangi Presiden Jokowi, mendatangi Ibu Megawati, Prof. Subur, Pak Yasonna dan lain-lain untuk meminta maaf dan mencium tangannya. Baginya, meminta maaf dan mencium tangan pada orang yang kita zhalimi itu suatu tradisi yang baik dan perlu dilestarikan.

"Pak Jokowi saja yang tidak bersalah apa-apa selalu menundukkan wajahnya di hadapan SBY dan para sesepuh tokoh negara, masak Pak SBY yang berlumuran dosa tidak mau meminta maaf dan mencium tangan Pak Jokowi dan lain-lainnya yang kami sebut di atas," ketus pria yang juga berprofesi sebaga pengacara ini.

Baca Juga: Langkahnya Menangkan AHY Bikin Kaget, Yasonna: Megawati Lepas Tangan Kisruh Demokrat

Di sisi lain kubu Partai Demokrat sah versi AHY justru meminta pihak Moeldoko agar meminta maaf kepada rakyat dan presiden. Hal itu, didasarkannya pada dua hal, pertama, kata dia, karena telah membuat bising ruang publik dengan narasi bohong serta fitnah yang dibuatnya.

"Tidak ada nilai positif yang bisa diambil dari perilaku gerombolan Moeldoko selama dua bulan ini. Tidak ada nilai-nilai demokrasi yang bisa diteladani," ujar dia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: