Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Ada Kata Libur dalam Kamus, Mentan SYL Genjot Panen Padi di Sumsel

Gak Ada Kata Libur dalam Kamus, Mentan SYL Genjot Panen Padi di Sumsel Kredit Foto: BPPSDMP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus melakukan pengawalan panen raya padi dan gerakan serap gabah petani di semua daerah. Kali ini di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). 

Upaya yang masif dilakukan tanpa kenal hari libur ini dilakukan guna mengoptimalkan hasil panen untuk menjamin stok beras nasional, dan menstabilkan harga gabah/beras petani saat musim panen raya.

Baca Juga: Wamentan Harvic Pastikan Kesiapan Produksi Pupuk Subsidi

Menurut SYL, pertanian menjadi jawaban dari aktivitas-aktivitas pemerintah yang secara kasat mata meningkatkan kesejahteraan rakyat. 

Hari ini bersama Gubernur membuktikan bahwa pertanian begitu keras didorong pemerintah dan produktivitasnya cukup bagus. 

“Lalu bagaimana serapannya? Kita dorong semua stakeholder, yakni Bulog, PT RNI dan penggilingan serta pihak swasta untuk menyerap gabah petani dengan harga sesuai HPP (harga pembelian pemerintah,- red)," ujar SYL pada panen raya padi dan gerakan serap gabah bersama Gubernur Sumsel di Desa Srikaton, Kecamatan Buay Madang, Kabupaten OKU Timur, Sabtu (3/4).

SYL menjelaskan, upaya pemerintah tidak hanya sampai pada tahap peningkatan produksi, namun juga meningkatkan penanganan pascapanen, yakni dryer dan Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan.

Jadi, beras yang dihasilkan petani berkualitas tinggi dan mudah diserap dengan harga yang memberikan keuntungan. 

Dengan demikian, secara bertahap, pemerintah meningkatkan kesejahteraan petani dan sektor pertanian semakin terdepan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Sesuai arahan Presiden Jokowi, tidak hanya budidaya kita dorong tapi juga pascapanennya. Salah satunya kualitas RMU, sehingga beras yang dihasilkan dalam packaging dan kualitas yang bagus dan juga harganya tidak di luar HPP," jelasnya.

SYL bilang, membangun pertanian tidak bisa sendiri-sendiri. Memang saat ini produksi pertanian seluruh Indonesia lagi melimpah karena panen raya, tentu saja masyarakat terus menjaga agar harga gabah/beras petani termasuk di OKU Timur ini tetap dalam koridor pengendalian harga.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: