Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Megawati Lengser, Nasib PDIP Bisa Sama Kaya Demokrat Saat Ditinggal SBY

Megawati Lengser, Nasib PDIP Bisa Sama Kaya Demokrat Saat Ditinggal SBY Kredit Foto: Twitter: @PDI_Perjuangan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Belum lama ini, Megawati Soekarnoputri mengaku tidak masalah posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) digantikan orang lain. Asalkan, PDIP harus tetap ada sebagai salah satu partai andalan di republik ini.

Hal tersebut disampaikan Megawati dalam pidatonya di acara peluncuran buku ‘Merawat Pertiwi’ yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu 24 Maret 2021. Terkait hal tersebut, pasca Pemilu 2024 nanti dinilai sebagai waktu yang pas bagi Megawati memberi tongkat estafet kepemimpinannya di PDIP.

"Megawati akan memastikan bahwa regenerasi kepemimpinan di PDIP berjalan mulus dan stabil. Kecuali jika ada masalah terkait kesehatannya, maka waktu yang pas bagi Megawati memberi tongkat estafet kepemimpinannya di PDIP adalah pasca pemilu 2024 nanti," ujar Pengamat Politik dari Universitas Jayabaya Igor Dirgantara kepada SINDOnews, Minggu (4/4/2021).

Baca Juga: Dua Kelompok Besar Ini Incar Kursi Megawati di PDIP

Igor mengakui bahwa Megawati Soekarnoputri adalah salah satu ikon dalam politik di Indonesia. Nama Megawati, lanjut Igor, identik dengan PDIP. "Menjadi oposisi di zaman Orde Baru, dan tenar di masa reformasi dan menjadi Presiden RI yang ke 5," kata Direktur lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) ini.

Baca Juga: Tak Hanya Puan dan Prananda, Sosok Ini Juga Berpeluang Gantikan Megawati di PDIP

Di bawah kepemimpinan Megawati, Igor melihat PDIP mampu mempertahankan gelar sebagai pemenang pemilu selama dua periode berturut-turut. Pada Pileg 2019, kata Igor, PDIP meraih 27.053.961 atau 19,33 persen suara. "Suara PDIP naik dari perolehan pada 2014 sebesar 23.681.471 atau 18,95 persen suara," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, PDIP juga mencatat persentase kemenangan yang signifikan di Pilkada serentak 2020 kemarin. "Jika Megawati lengser dari PDIP, sulit bisa menandingi apa yang sudah diraih oleh putri dari Presiden pertama RI ini. Namun proses regenerasi adalah keharusan untuk eksistensi dari parpol itu sendiri," ungkapnya.

Keberlanjutan 'success story' PDIP bisa dilihat nanti pada saat lengsernya Jokowi pada 2024. Igor mengatakan, PDIP dipastikan akan berusaha melanjutkan tren untuk berkuasa pada dekade yang akan datang.

"Tetapi mundurnya Megawati tentu bisa membuat kemunduran atau bahkan turbulensi di dalam tubuh PDIP. Ini adalah hukum besi dari mundurnya orang kuat dalam politik, seperti halnya SBY di Partai Demokrat," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: