Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belum Muncul Setelah Hasil KLB Ditolak Yasonna, Ternyata Moeldoko Langsung Sibuk Sama...

Belum Muncul Setelah Hasil KLB Ditolak Yasonna, Ternyata Moeldoko Langsung Sibuk Sama... Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menghabiskan waktu liburnya dengan merawat tanaman bersama dengan sang istri Koesni Harningsih.

Dalam foto yang diunggah pada akun Instagram pribadinya, Moeldoko menunjukkan berbagai macam koleksi tanamannya. Sambil ngopi, dirinya nampak dengan serius mengecek tanaman bersama sang istri.

"Usai olahraga pagi, menghabiskan waktu dengan istri merawat tanaman," dikutip dari keterangan fotonya, Minggu (4/4/2021).

Baca Juga: Kubu Moeldoko Tau-tau Dorong AHY Bersaing dengan Anies di 2024, Sudah Nyerah?

Bahkan, menurut Moeldoko, tanaman memiliki berbagai jenis karakter. Dan menurut dia, dengan merawat maka akan lebih mengenal tanaman lebih baik lagi.

"Berbagai jenis tanaman punya karakter masing-masing. Dengan ikut merawat, saya belajar dari istri mengenalinya," ungkapnya.

Foto yang baru diunggah beberapa menit lalu itupun, sudah disukai hampir 2 ribu orang. Tidak hanya itu, ada puluhan netizen yang turut mengomentari foto tersebut. Bahkan ada yang menyinggung Moeldoko mengenai kudeta Partai Demokrat.

Meski Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly telah mengumumkan menolak mengesahkan kepengurusan Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara pada 5 Maret 2021 yang dipimpin Moeldoko.

"Di usia purna, seharusnya bapak fokus istirahat menikmati masa tua seperti ini. Udah gak usah kudeta-kudeta lagi ya pak," kata pemilik akun kikilintang26.

Baca Juga: Sejak Hasil KLB Deli Serdang Ditolak Yasonna, Moeldoko Belum Buka Suara, Ke Mana Ya?

Di sisi lain, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyarankan kepada kubu Kongres Luar Biasa atau KLB pimpinan Moeldoko untuk membuat partai baru. Upaya itu dinilai lebih elegan dan konstitusional dibandingkan merebut partai dengan tidak sah. 

Menurut dia, pembentukan partai baru secara konstitusional akan lebih elegan dan bermartabat daripada merebut partai dengan cara-cara tidak benar. Bahkan, banyak jenderal yang menempuh jalur politik dengan mendirikan partai baru.

"Keputusan membuat partai baru banyak ditempuh oleh para pendahulu, seperti R. Hartono mendirikan PKPB, Edy Sudrajat dengan PKPI, Wiranto bangun Hanura, Prabowo mendirikan Gerinda dan SBY membangun Demokrat," jelas AHY di Semarang, Minggu 4 April 2021.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: