Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demokrat Kubu AHY Sebut KLB Abal-abal Terpapar Virus Halusinasi: Kalau Normal & Waras Harusnya Malu

Demokrat Kubu AHY Sebut KLB Abal-abal Terpapar Virus Halusinasi: Kalau Normal & Waras Harusnya Malu Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aksi saling sindir disampaikan kedua kubu AHY dan Moeldoko dalam kisruh Partai Demokrat terkait pendirian partai baru. Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menyarankan Moeldoko untuk membuat partai baru pasca permohonan kepengurusan mereka ditolak Kemenkumham .

Tetapi juru bicara kubu Moeldoko Muhammad Rahmad sebaliknya justru menyatakan yang semestinya membuat partai baru adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebab dia yang merebut Partai Demokrat dari para pendirinya.

Baca Juga: Pengurus Demokrat Kubu Moeldoko Mundur, Darmizal Sebut Persoalan Remeh

Dihubungi Selasa (6/4/2021), Deputi Bappilu DPP kubu AHY Kamhar Lakumani menyebut, gerombolan KLB abal-abal pasca penolakan pengesahan oleh Menkumham terus menerus menebar sensasi demi mencari perhatian.

"Memutarbalikkan fakta seolah memiliki legal standing dan legitimasi atas apa yang disampaikannya. Padahal sebaliknya," tutur Kamhar.

Menurut dia, Rahmad sama sekali tak punya hak berbicara atas nama atau membawa-bawa Partai Demokrat pasca pengurunduran dirinya dari keanggotaan Partai Demokrat pada 2013.

Di sisi lain, pasca penolakan pengesahan hasil KLB abal-abal mereka dianggap terus menebar sensasi. Menurutnya, jika kubu Moeldoko normal dan waras semestinya malu. Bukannya terus menerus merepresentasi wacana picisan yang semakin mempermalukan diri mereka di mata publik.

"Mungkin ini yang dimaksud Razman, gerombolan KLB abal-abal banyak yang terpapar virus halusinasi. Tak bisa membedakan hayalannya dengan kenyataan," ujarnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: