Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konflik Australia-Tiongkok Memanas, Harga Batu Bara Melesat

Konflik Australia-Tiongkok Memanas, Harga Batu Bara Melesat Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga batu bara acuan (HBA) pada April 2021 tercatat mengalami kenaikan sebesar US$2,19 per ton menjadi US$86,68 per ton. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan kenaikan harga terjadi karena memanasnya perang dagang Australia dan Tiongkok.

“Tensi dagang tersebut berimbas positif karena naiknya permintaan batubara Indonesia ke Tiongkok. Ini yang menjadi pemicu utama HBA April naik US$ 2,19 per ton menjadi US$ 86,68 dari bulan Maret lalu," jelas Agung di Jakarta, Senin (5/4/2021).

Baca Juga: Duh! Permintaan China Menurun, Harga Batubara Melemah

Memburuknya hubungan Australia-Tiongkok dipicu saat Canberra menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul pandemi virus Corona pada April 2020. Sementara dari pihak Beijing menganggap hal tersebut bagian dari provokasi.

"Larangan tidak resmi atas impor batubara asal negeri Kangguru menyebabkan produksi dan logistrik Tiongkok ikut terganggu," ungkap Agung.

Pengurangan ekspor ini juga ditimbulkan oleh adanya gangguan pelabuhan NCIG di Newcastle. Apalagi sebagian besar ekspor Newcastle ditujukan ke pelanggan jangka panjang di Asia Timur, seperti Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan.

Batubara yang dikirim dari Newcastle sendiri merupakan batubara termal berkalori tinggi yang digunakan di pembangkit listrik, bersama dengan beberapa jenis batubara yang digunakan untuk membuat baja.

Faktor lain lanjut Agung yang menjadi penyebab kenaikan HBA April adalah meningkatnya permintaan kebutuhan batubara dari Jepang serta adanya sentimen terkait menurunnya suplai dibanding permintaan batubara secara global.

Di samping faktor permintaan dan pasokan, perhitungan nilai HBA sendiri diperoleh dari rata-rata empat indeks harga batubara dunia, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya.

Sebagai catatan, nilai HBA sejak tahun 2021 cukup fluktuatif. Dibuka pada level US$ 75,84 per ton di Januari , HBA mengalami kenaikan pada bulan Februari US$ 87,79 per ton sebelum sempat turun di Maret US$ 84,49 per ton.

Nilai HBA bulan April ini akan dipergunakan pada penentuan harga batubara pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: