Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masih Ngaku-Ngaku Jadi Ketum Demokrat, Ujung-ujungnya Pak Moeldoko Dikatain Nggak Punya...

Masih Ngaku-Ngaku Jadi Ketum Demokrat, Ujung-ujungnya Pak Moeldoko Dikatain Nggak Punya... Kredit Foto: Antara/Endi Ahmad

Baca Juga: Ucapkan Duka Cita Ke Warga NTT Pakai Jabatan Ketum Demokrat, Moeldoko Habis Dinyinyirin: Ngaku-ngaku

Baca Juga: Sudah Kocar Kacir Moeldoko Cs Mau Kuliti Pepo Ayah Pangeran Cikeas, Eh Berujung Dikata-katain

Baca Juga: Gak Ada Nyerah-nyerahnya, Gerombolan Moeldoko Tuntut Kubu AHY Ganti Rugi Rp100 M!

Warganet ikutan mengomentari manuver Moeldoko ini. Akun @anisfauzan1 menilai Moeldoko pantang menyerah nyerempet nekat.

"Seperti orang yang baru saja ditolak cewek tapi tetap nekat ngaku pacar," ujarnya. "Percaya diri banget ya? Ngaku-ngaku Ketum!" timpal @ariesuryana06.

"Apa nggak malu ya?" ujar @setiorudito.

Akun @AhmadNgemil mengucapkan salut atas “kegigihan” Moeldoko. “Rupanya beliau sebagai Ketum punya semboyan Teguh Kukuh Berlapis Tembok,” kicaunya.

Akun @ekojhones meminta Moeldoko punya malu sedikit. Apalagi, kepengurusan dia ditolak pemerintah.

"Sakit kayaknya bapak ini, sudah jelas sama pemerintah ditolak masik maksa mengaku ketua umun Demokrat, mbok ya punya malu sedikit gitu loh. Kasihan amat di masa tuanya Moeldoko tidak menikmati hidupnya, malah menistakan diri dengan mengaku sebagai ketum partai orang lain. Wibawa Jenderal pun tercabik," bebernya.

Pengamat komunikasi politik Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, menyarankan Moeldoko supaya mendirikan partai baru untuk menjadi kendaraan politik menuju Pilpres 2024. Menurut dia, posisi Moeldoko yang masih keukeuh mengklaim diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang sudah lemah karena sudah ditolak Kementerian Hukum dan HAM.

Dia melihat, langkah kubu Moeldoko yang meneruskan kisruh Demokrat sampai ke PTUN bukanlah langkah yang tepat. Secara psikologis politik, langkah ke PTUN hanya akan menambah beban politik mantan Panglima TNI tersebut. Terlebih bila nanti PTUN juga menolak gugatan mereka di persidangan.

"Publik juga akan semakin tidak percaya kepada Partai Demokrat versi KLB," ujar Najmuddin.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: