Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ubah Strategi Bisnis, Laba Bersih Erajaya Melonjak 107%

Ubah Strategi Bisnis, Laba Bersih Erajaya Melonjak 107% Kredit Foto: Erajaya.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Emiten yang bergerak di sektor ritel perangkat elektronik, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) sepanjang 2020 mencetak laba bersih Rp612 miliar. Laba bersih ini tumbuh 107,4% dibanding tahun lalu yang sebesar Rp295,1 miliar.

Sepanjang 2020, perseroan juga membukukan kenaikan pendapatan sebesar 3,5% (yoy) menjadi Rp34,1 triliun. Wakil Direktur Utama Hasan Aula mengungkapkan, peningkatan laba bersih ini berkat penerapan strategi korporasi yang tepat.

Baca Juga: RUPSLB Setuju Erajaya Stock Split 1:5

"Kita juga tidak bisa mengingkari bahwa ini adalah hasil inovasi, komitmen, fokus, dan kerja keras tim kami untuk mendorong penjualan dan memanfaatkan semua peluang yang ada, dengan utilisasi solusi digital yang tepat," kata Hasan di Jakarta, Rabu (7/4/2021).

Hasan memaparkan beberapa strategi korporasi yang dilakukan di antaranya membangun kapabilitas omnichannel dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti inisiatif O2O, mobile selling, layanan EraExpress, Click 'n Pick-Up, program promosi berbasis online platform e-commerce maupun official store di marketplace.

Berikutnya, ekspansi footprint retail sehingga total outlet mencapai 1.053 toko, 88 channel distribusi, dan kerja sama dengan lebih dari 65.000 reseller. Perusahaan juga melakukan pengembangan bisnis di luar core bisnis gadget.

"Kami juga fokus pada produk-produk Internet of Things dan ekosistemnya serta melakukan ekspansi ke business vertical baru yang berpotensi memberi kontribusi positif kepada perusahaan. Partnership dengan merek-merek terkemuka seperti Garmin, DJI, GoPro juga terus ditingkatkan," tegasnya.

Di samping itu, perseroan juga melihat bahwa momentum penjualan smartphone dan ekosistemnya cukup positif. Hal ini didorong juga dengan peningkatan minat atas produk-produk elektronik dan teknologi lainnya, seperti Internet of Things (IoT).

"Di tahun 2020 kami juga melihat perubahan iklim industri handset di Indonesia sebagai dampak diberlakukannya aturan IMEI di bulan September 2020. Ini berdampak pula ke peningkatan margin perseroan, yang tentunya akan meningkatkan pendapatan laba perseroan secara keseluruhan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: