Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Beban Kerja Sangat Berat, Anies Baswedan Perlu Dibantu

Beban Kerja Sangat Berat, Anies Baswedan Perlu Dibantu Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan Wilayah (BPW) Banjabar Achmad Ru'yat mengatakan Partai Keadilan Sejahtera harus membangun kemitraan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menjalankan roda pemerintahan. Gubernur Anies perlu dibantu karena bebannya sangat berat.

Achmad Ru'yat yang hadir dalam acara puncak Rakerwil PKS DKI Jakarta 2021 di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan mengatakan, DKI Jakarta adalah kota dengan jumlah penduduk di malam hari sebanyak 10,54 juta orang dan siang hari 12 juta orang.

Baca Juga: Anak Buah Anies Ngaku Siap jadi Saksi Habib Rizieq

Jumlah penduduk itu setara dengan negara Yunani 10,7 juta dan Portugal 10,3 juta. Karena itu, Gubernur DKI harus dibantu oleh PKS.

"Tidak hanya berjuang berdarah-darah, mengeluarkan dana dan pikiran untuk memenangkan gubernur waktu itu, dan saat ini kita tetap membantu beliau yang membangun Ibu Kota yang terintegrasi dari hulu sampai hilir, karena tugas beliau sangat berat dengan dinamika eksternalitas," kata Ru'yat disambut dengan tepuk tangan hadirin.

"Dan kami pun tidak lupa berterima kasih kepada Bapak Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS yang juga Wakil Ketua MPR RI, yang selalu membimbing kami memberikan masukan, agar program-program yang dibuat, juga terintegrasi dan berkesinambungan dari hulu hingga hilir," tambah Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat ini.

Menurut Ru'yat, BPW Banjabar DPP PKS merasa bertanggung jawab agar keseimbangan pembangunan sustainable development mulai dari wilayah Jabodetabekjur terintegrasi. Dirinya menyampaikan saran agar Forum Koordinasi Kepala Daerah bukan hanya semacam badan koordinasi antar gubernur yang sifatnya informal.

"Harus diperjuangkan kelembagaan di tingkat pusat, semacam megapolitan, agar ada kebijakan kelembagaan yang mengikat, kebijakan anggaran dari pusat dari hulu hingga hilir," katanya.

Pembangunan ke wilayah dari puncak sampai ke DKI Jakarta, kata Ru'yat hanya bisa diintervensi dengan kebijakan anggaran dari pusat. Selama ini anggaran sangat terbatas karena mengandalkan bantuan dari DKI kepada wilayah sekitar.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: