Untuk Pertama Kalinya Raja Abdullah II Buka Suara Soal Ribut-ribut Kerajaan Yordania
Yordania telah bergulat dengan krisis ekonomi yang diperburuk oleh pandemi virus Corona. Isu korupsi dan kesalahan dalam tata kelola negara telah memicu protes yang tersebar di sejumlah wilayah dalam beberapa bulan terakhir.
Sementara itu, lanskap strategis kawasan itu bergeser ketika negara-negara Teluk yang kuat mengejar hubungan yang lebih dekat dengan Israel. Hal ini berpotensi merusak peran Yordania dalam menciptakan perdamaian di Timur Tengah.
Seorang ahli di Dewan Atlantik, Tuqa Nasirat mengatakan, perselisihan Pangeran Hamzah dengan kerajaan menunjukkan bahwa kerajaan tidak dapat lagi menggunakan kedudukan internasionalnya sebagai mediator dalam konflik regional, dan benteng keamanan bagi Barat.
“Perselisihan dengan Pangeran Hamzah menunjukkan bahwa kerajaan tidak dapat lagi menggunakan kedudukan internasionalnya sebagai mediator dalam konflik regional dan benteng keamanan bagi Barat tanpa mengatasi tantangan ekonomi dan politik yang berkembang di dalam negeri,” ujar Nasirat.
"Warga Yordania secara konsisten mengungkapkan keprihatinan atas arah negara, termasuk memprotes secara terbuka," kata Nasirat menambahkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: