Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Taiwan Siapkan Rudal-rudalnya Selagi Belasan Pesawat Militer China Lintasi Pertahanan Udaranya

Taiwan Siapkan Rudal-rudalnya Selagi Belasan Pesawat Militer China Lintasi Pertahanan Udaranya Kredit Foto: Antara/REUTERS/Ann Wang
Warta Ekonomi, Beijing -

Kementerian pertahanan Taiwan mengeluarkan peringatan radio dan menyiapkan sistem rudalnya ketika 15 pesawat militer China memasuki zona identifikasi pertahanan udara pulau itu pada Rabu (7/4/2021). Insiden itu terjadi di saat seperti kapal perang AS yang berlayar melalui Selat Taiwan menambah ketegangan lebih jauh lagi.

Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan bahwa 15 pesawat China yang terlihat pada Rabu, adalah dua unit pesawat peringatan dini dan kontrol udara KJ-500, satu unit pesawat angkut taktis Yunshuji-8, dan 12 jet tempur, demikian diwartakan RT.

Baca Juga: Membandel di LCS, Taiwan Lempar Ancaman Paksa Tembak Jatuh Drone China

Angkatan Laut AS mengonfirmasi bahwa kapal perusak berpeluru kendali USS John S. McCain melakukan transit "rutin" di Selat Taiwan pada Rabu, menunjukkan "komitmennya terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka".

Beijing sebelumnya telah berbicara tentang ketidakpuasannya dengan manuver militer AS di Laut China Selatan, menambahkan pihaknya "siap untuk menanggapi semua ancaman dan provokasi kapan saja."

Pada Rabu, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan kepada wartawan bahwa "Taiwan akan membela diri dan berperang jika perlu. Wu menegaskan bahwa Taiwan akan berperang hingga "hari terakhir"  jika China menyerang.

Wu mencatat bahwa ada 10 penerbangan melintas oleh pesawat China pada Senin (5/4/2021). Kemampuan pertahanan Taiwan telah dipertanyakan dalam beberapa bulan terakhir setelah beberapa kecelakaan mematikan yang melibatkan aset udara Taipei.

Washington semakin mendorong Taiwan untuk berinvestasi dalam militernya dan meningkatkan pengeluaran untuk aset, yang sebagian besar dikembangkan oleh kontraktor pertahanan AS.

Beijing mengklaim Taiwan sebagai provinsinya dan menganggap tindakan AS sebagai campur tangan dalam urusan internal China.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: