Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pangeran Cikeas dan Ayahnya Dipolisikan Gegara Seret-Seret Jokowi, 'Demokrat Resmi' Buka Mulut

Pangeran Cikeas dan Ayahnya Dipolisikan Gegara Seret-Seret Jokowi, 'Demokrat Resmi' Buka Mulut Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokorat Kamhar Lukmana merespons pelaporan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ke Bareskrim Polri.

Diketahui, laporan tersebut dilayangkan oleh Garda Demokrasi 98 (Gardem 98) terhadap bapak dan anak tersebut, lantaran tidak kunjung meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), terkait fitnah atau tudingan yang menyebut Presiden Jokowi ikut mengkudeta partai berlambang mercy ini. Baca Juga: Kubu Moeldoko Remehkan Pangkat Mayor, Kubu AHY: Jokowi juga Bukan Jenderal

Menurut dia, laporan tersebut salah alamat karena tidak berdasarkan bukti yang ada. “Proxy dari gerombolan yang ingin mendegradasi citra Partai Demokrat. Pelaporan yang salah alamat dan tanpa didasari bukti-bukti yang memadai,” ucapnya dalam keterangannya, Kamis (8/4/2021).

Lanjutnya, ia mengatakan jika AHY dan SBY tidak pernah menyampaikan pernyataan dengan menuduh Presiden Jokowi ikut campur dalam kudeta Demokrat.  Baca Juga: Pesimis Lihat Kubu Moeldoko, Pasukan Demokrat Kubu AHY Sinis: Belum Apa-Apa...

Namun, lanjutnya, bahwa yang terlibat mengkudeta AHY melalui Kongres Luar Biasa (KLB) adalah Kepala Staf Kepresidenan (KSP) yaitu Moeldoko.

“Itu clean and clear. Terekam kuat dalam memori publik, dan banyak jejak digital yang bisa ditelusuri bahwa yang terlibat adalah elemen kekuasaan dalam hal ini KSP Moeldoko,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: