Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gegara Bawa Golok, Pengacara Rizieq Makin Dikuliti Polisi: Eh Ngakunya Warisan, Ada Gaibnya..

Gegara Bawa Golok, Pengacara Rizieq Makin Dikuliti Polisi: Eh Ngakunya Warisan, Ada Gaibnya.. Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta

Baca Juga: Buntut Bawa Pedang untuk Potong Mangga, Eng-Ing-Eng, Pengacara Rizieq Segera Dikuliti

Baca Juga: Sopir Pengacara Habib Rizieq Ketahuan Bawa Golok, Alamsyah: Buat Motong Mangga

Baca Juga: Gila... Gila...Sopir Pengacara Rizieq Bawa-Bawa Pedang, Eh Dibelain: Buat Potong Mangga

Sebagaimana diketahui, aparat kepolisian mengamankan sopir Alamsyah Hanafiah karena kedapatan membawa senjata tajam di area Pengadilan Negeri Jakarta Timur Jalan Dr. Sumarno, seberang Kantor Wali Kota Jakarta Timur pada Jumat, 26 Maret 2021 sekira jam 08.30 WIB.

Alamsyah sempat mengaku belum tahu kalau sopirnya inisial AS diamankan karena membawa senjata tajam oleh aparat kepolisian.

"Sopir saya? Oh itu, belum tahu saya," kata Alamsyah di PN Jakarta Timur.

Menurut dia, senjata tajam yang dibawa itu untuk keperluan sehari-sehari apabila kondisi darurat seperti memotong buah mangga, kabel, dan lainnya. Sementara, senjata tajam yang diamankan polisi berupa pedang dan badik di Mobil Mercy Biru Nomor Polisi B 2049 UBG.

"Itu memang kan persiapan kita kalau kabel-kabel putus dan sebagainya. Kalau enggak salah seperti pisau di dalam mobil dari dulu," ujarnya.

Dalam sidang Habib Rizieq ini, Polres Metro Jakarta Timur juga mengamankan tiga orang simpatisan Habib Rizieq Shihab karena bentrok dengan anggota kepolisian di depan pengadilan. Adapun, kericuhan bermula saat beberapa simpatisan Habib Rizieq mulai memadati area depan PN Jaktim. Polisi pun bergegas membuat barikade untuk menjaga agar simpatisan tidak berkerumun.

"Kita dari rakyat pak, kalian juga dari rakyat," kata salah seorang simpatisan.

Tak lama, simpatisan Habib Rizieq pun terlihat beradu argumen dengan pihak kepolisian. Polisi melalui mobil penerangannya meminta simpatisan agar tidak berkerumun dan membubarkan diri.

"Covid akan muncul ketika bapak-bapak berkerumun," kata seorang polisi melalui pengeras suara.

Simpatisan pun nampaknya tidak mau membubarkan diri. Sontak, dorong-dorongan pun tidak dapat dihindari. Beberapa orang yang dianggap oknum pun berteriak ke arah polisi seraya tidak terima dengan perlakuan tersebut.

Kericuhan pun pecah saat beberapa oknum yang ingin melawan, melarikan diri. Polisi pun bergegas menangkap beberapa oknum tersebut.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: