Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dulu Munarman Belain Anak SBY, Eh Sekarang Orangnya AHY Ngotot, Teriak: Bebaskan Habib Rizieq

Dulu Munarman Belain Anak SBY, Eh Sekarang Orangnya AHY Ngotot, Teriak: Bebaskan Habib Rizieq Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja

Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief,mengomentari penahanan beberapa tokoh oposisi seperti Habib Rizieq Shihab, Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat.

Ia menyatakan bahwa keberagaman bukan berarti bebas memenjarakan siapapun. Hal tersebut dikatakannya dalam akun Twitternya @Andiarief__, yang dilihat, Jumat (9/4/2021). Baca Juga: Ungkit Kasus Rizieq & Aktivis KAMI, Anak Buah AHY Teriak-teriak Ketidakadilan: Layak Dibebaskan!

"Keberagaman itu bukan berarti bebas memenjarakan siapapun dengan cara apapun. Sekali lagi keadilan adalah payung keberagaman," katanya.

Lanjutnya, ia menyebut bahwa ditahanya Eks pentolan FPI Habib Rizieq Shihab, Syahganda, dan Jumhur adalah tidak adil. Baca Juga: Gegara Bawa Golok, Pengacara Rizieq Makin Dikuliti Polisi: Eh Ngakunya Warisan, Ada Gaibnya..

Menurut dia, mereka merupakan tahanan politik yang seharusnya bebas.

"Penjara HRS, Syahganda, Jumhur adalah penjara ketidakadilan. Mereka tahanan politik yang layak dibebaskan," lanjutnya.

Baca Juga: Kasus Swab Test Habib Rizieq di RS Ummi Bogor, JPU Siap Hadirkan 5 Saksi

Baca Juga: Rizieq Apes Diceramahin Jaksa Lagi, DS Ikut Ngatain: Lu Mau Ngaku Keturunan Nabi Kek, Nggak...

Baca Juga: Ditanya Soal ZA, Si Wanita Peneror Pak Polisi, Orangnya Habib Rizieq Nggak Mau Ngomong!

Sebagaimana diketahui, Habib Rizieq ditahan karena kasus kerumunan dan swab palsu. Sedangkan Syahganda dan Jumhur ditangkar karena dugaan penyebaran kebencian dalam aksi menolak UU Cipta Kerja.

Sebelumnya juga diketahui, beredar kabar jika Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sempat bertemu dengan Munarman yang merupakan Eks Sekretaris Umum Ormas terlarang FPI, terkait prahara yang terjadi pada Demokrat, yakni aksi pemgabilahlian oleh kubu Moeldoko melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang.

Namun sayangnya, ia tidak mau menjabarkan secara gamblang ketika ditanyakan soal isu pertemuan dengan putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Munarman hanya mengatakan, dirinya siap membela siapapun yan merasa terzalimi.

"Jadi begini, prinsip saya dari dulu selalu membela pihak yang terzalimi. Jadi siapapun bila mengalami perlakuan zalim dari pihak lain maka saya stand with them," kata Munarman.

Adapun Aktivis muda NU, Muhamad Guntur Romli, ikut menyoroti kesiapan dukungan Munarman eks Front Pembela Islam (FPI) terhadap AHY dinilai memiliki keterkaitan erat dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama menjadi Presiden RI.

Dinilai, selama dua periode SBY,  organisasi radikal seperti FPI dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mendapat ruang berekspresi yang begitu luas.  

“Padahal sejatinya FPI dan HTI ini adalah kelompok radikal yang anti kebebasan berekpresi. Tetapi keberadaan mereka dibela oleh kalangan demokrat naif dengan dalih kebebasan berserikat dan berkumpul,” katanya, dalam acara Seruput Kopi pegiat sosial Edi Kuntadhi melalui Channel Youtube CokroTV, Sabtu (27/3/2021).  

Karena itulah, ia menilai selama sepuluh tahun masa kepemimpinan SBY dan Partai Demokrat mereka seakan-akan mendapatkan dukungan dari kelompok front demokrasi semu. “

“Pada masa SBY itu juga ada dukungan-dukungan dari front demokrasi, tetapi naif. Demokrasi diartikan kebebasan yang seluas-luasnya. Tidak ada filter, tidak ada perlawanan terhadap radikalisme, tidak ada perlawanan terhadap hate speech,” tuturnya.

Hak Jawab

Munarman melalui LBH Street Lawyer mengirimkan hak jawab kepada redaksi Warta Ekonomi yang dimuat dalam laman berikut Hak Jawab Munarman Terhadap Media Siber WartaEkonomi.co.id.

Redaksi Warta Ekonomi menyampaikan permohonan maaf kepada pihak Munarman dan masyarakat pembaca atas kekeliruan yang telah dilakukan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: