Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ternyata Yeti Palsu! Pejabat Rusia Beberkan Akal-akalan di Balik Kisahnya

Ternyata Yeti Palsu! Pejabat Rusia Beberkan Akal-akalan di Balik Kisahnya Kredit Foto: Unsplash/Sam Oxyak
Warta Ekonomi, Moskow -

Seorang mantan Wilayah Kemerovo Rusia mengakui bahwa ia menikmati desas desus tentang kota resor ski yang dihuni oleh Yeti untuk kepentingan wisata. Iapun memerintahkan para pejabat untuk mengenakan pakaian berbulu dan menjelajahi hutan untuk mencoba serta menarik wisatawan.

Laporan penampakan makhluk mirip kera yang sulit ditangkap yang dikenal sebagai Yeti, Sasquatch, Abominable Snowman atau Big Foot telah lama menjadi bagian dari legenda lokal di Pegunungan Gornaya Shoriya.

Baca Juga: Ngeri Eskalasi Menanjak, NATO Waspadai Invasi Rusia ke Ukraina

yeti-rusia-hoaks-cuma-akalakalan-gubernur-siberia-untuk-pincut-wisatawan-rwu.jpg

Beberapa pemburu lokal mengklaim bahwa mereka telah menemukan makhluk berbulu setinggi dua meter di alam liar, dengan kriptozoologi dan penggemar supernatural mengunjungi daerah tersebut dari waktu ke waktu.

Namun dalam sebuah pengungkapan yang membuat semua orang mengangkat alisnya, Aman Tuleyev, mengaku bahwa ia adalah sosok yang berperang dalam membangkitkan desas-desus Big Foot. Itu dilakukan sosok yang memimpin Wilayah Kemerovo antara 1997 dan 2018 setelah melihatnya sebagai peluang ideal untuk meningkatkan arus wisatawan ke resor ski lokal.

"Saya harus mengaku: Saya bersalah. Itu saya, yang telah membangkitkan minat terhadap Yeti,” tulis Tuleyev dalam postingan di Instagram seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (9/4/2021).

Pria 76 tahun itu kemudian mengenang percakapannya dengan seorang pejabat daerah.

"Mengapa kita tidak mengubah Tashtagol dan daerah sekitarnya menjadi 'Tanah Air Yeti'? Biarkan orang-orang datang dan mencarinya," ujarnya.

Tuleyev beralasan bahwa para tamu perlu membayar hotel, makanan dan hiburan, sehingga membawa lebih banyak uang ke kas distrik.

Pada tahun 2010, hari libur baru secara resmi diperkenalkan di Gornaya Shoriya. Itu disebut Hari Yeti dan bertepatan dengan pembukaan musim ski. Pihak berwenang juga menjanjikan hadiah sekitar USD13.000 kepada orang yang berhasil melacak binatang buas itu dan menangkapnya.

Namun setelah beberapa waktu, jumlah penggemar Big Foot yang datang mulai berkurang, dan saat itulah Tuleyev memutuskan bahwa orang-orang perlu "dihibur".

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: