Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Satgas: Jangan Khawatir Imun Turun saat Puasa

Satgas: Jangan Khawatir Imun Turun saat Puasa Kredit Foto: Antara/Akbar N Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat tidak khawatir terhadap imunitas tubuh dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Alasannya, Wiku mengatakan sudah banyak studi yang menyatakan bahwa puasa yang setidaknya dilakukan selama 3 hari akan efektif membantu proses peremajaan sistem imun melalui produksi sel darah putih baru.

Imunitas juga dapat diperkuat dengan upaya lainnya seperti menjaga asupan yang berkualitas. Seperti mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat sebagai sumber kalori yang dapat berupa nasi, roti, dan lainnya. Makanan lain yang bisa dimakan setiap hari seperti telur, ikan, atau daging harus dimakan dan menjadi sumber protein yang merupakan pembentuk imun dan jaringan tubuh lainnya. Sayur dan buah juga tetap harus dimakan dengan rutin untuk mendapatkan mikronutrien esensial.

Baca Juga: Tips Jaga Kesehatan di Tengah Pandemi, Nomor 4 Penting!

"Saat berbuka memang saat yang membahagiakan, tapi tetap jaga penguasaan diri kita dengan membatasi makan makanan tinggi lemak seperti gorengan, gajih, dan lainnya, serta mengurangi konsumsi gula dari takjil dan makanan penutup," jelasnya saat menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Kamis (8/4/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Selain asupan gizi, olahraga dapat menjaga keseimbangan metabolisme tubuh karena olahraga juga dapat meningkatkan output cairan dari tubuh. Disarankan, berolahraga setelah sahur, sebelum berbuka, atau 1-2 jam setelah berbuka puasa.

"Durasi olahraga juga dibatasi hingga kurang dari 2 jam untuk mengoptimalkan pembentukan dan fungsi sistem imun. Cairan yang diasup juga ditingkatkan 1,5-2x lipat dibandingkan biasa," lanjut Wiku.

Di samping menjaga asupan gizi dan berolahraga, pembentukan imunitas dapat disempurnakan dengan pelaksanaan vaksinasi. Sesuai arahan Kementerian Agama, vaksinasi tetap akan dilakukan mengingat berdasarkan pertimbangan khusus bahwa injeksi intramuskular tidak membatalkan puasa.

"Proses vaksinasi akan dilakukan sebagaimana vaksinasi saat bulan lainnya demi mencapai herd immunity dan target vaksinasi dari pemerintah," lanjut Wiku.

Namun, yang tak kalah penting, Wiku mengingatkan selain meningkatkan imunitas, umat muslin juga harus tetap disiplin protokol kesehatan. Frekuensi cuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan harus ditingkatkan. Lalu, perbanyak istirahat dan menunda puasa jika berada dalam keadaan sakit berat.

"Tetap menjaga kondisi mental dan psikologis dengan terus beribadah, berdoa, maupun berkumpul dengan keluarga inti di rumah," pesan Wiku.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: