Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Move On dari Bisnis Gas dan Taxi, Rudy Tanoeseodibjo Bakal Sulap ZBRA Jadi Perusahaan . . .

Move On dari Bisnis Gas dan Taxi, Rudy Tanoeseodibjo Bakal Sulap ZBRA Jadi Perusahaan . . . Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rudy Tanoesoedibjo melalui PT Trinity Healthcare (THC) telah memncomot sebesar 77,7% saham PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA). Kini, THC pun menjadi pemegang saham pengendali dari perusahaan transportasi yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur.

Rudy mengungkapkan bahwa ZBRA bakal mengambil alih 99% saham perusahaan distributor alat dan pasokan kesehatan, Dos Ni Roha (DNR Grup) yang saat ini masih digenggam oleh THC. DNR sendiri merupakan perusahaan yang mendistribusikan produk-produk kesehatan dan peralatan medis di antaranya vitamin, hand sanitizer, rapid test kit (alat uji cepat Covid-19) hingga ventilator ke seluruh penjuru Indonesia mulai Sumatera hingga Papua.

“Zebra Nusantara akan memiliki DNR 99%, yang saat ini digenggam oleh Trinity sebesar 86% selebihnya dipegang perusahaan private lain dimana keluarga kami juga ada pemegang saham,” ungkap Rudy yang merupakan Kuasa direksi ZBRA sekaligus Direktur PT Trinity Healthcare (THC), dalam acara sharing session dan makan siang bersama media, di Jakarta, Jumat (9/4/2021).

Baca Juga: Kini Dikuasai oleh Kakak Hary Tanoe, Saham Perusahaan Ini Jadi Rebutan Investor

Menurut Rudy, DNR nantinya kinerja keuangan ZBRA akan ditopang oleh DNR Grup. ZBRA pun akan meninggalkan bisnis lamanya yakni taksi dan gas. ZBRA bakal disulap oleh tangan dingin Rudy menjaddi perusahaan end to end integrated supply chain

“Kami percaya bahwa masuknya DNR di Zebra akan membuat bisnis fokus Zebra akan beralih dari tadinya taxi menjadi fokus ke bisnis yg dilakukan DNR saat ini. Saat ini ada distribusi gas tapi kecil, sebagai pengendali kami tidak bermaksud untuk mengembangkan. Pengembangan end to end integrated supply chain,” jelas Rudy.

Pasalnya, menurut Rudy saat ini bisnis taxi di indonesia sudah sangat padat. Sehingga, tidak memungkinkan perseroan untuk meneruskan bisnis tersebut.

“Transportasi sudah tidak ada, jadi saya kira sudah tidak beroperasi juga. Jadi kita tidak akan masuk ke bisnis taksi. Karena sudha terlalukompetitif,” tambahnya.

Baca Juga: Mulai Bergeliat, Kapitalisasi Pasar Saham Naik 2,93% jadi Rp7.173 Triliun

Sebagai informasi,THC, resmi menjadi pemegang saham ZBRA setelah perusahaan meneken Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (PPJB) dengan PT Infiniti Wahana (IW). IW adalah pemegang saham pengendali dalam ZBRA, menggenggam 665.186.134 saham ZBRA, terdiri dari 3.400 saham Seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 665.182.734 saham Seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham atau seluruhnya sebesar 77,70% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam ZBRA.

Perjanjian PPJB itu diteken pada 26 Februari 2021. Berdasarkan PPJB, Infiniti dan THC sepakat untuk melakukan jual beli saham sebanyak 436.627.835 saham Seri B atau 51% dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam ZBRA (saham yang dijual) dengan harga Rp 56/saham. Nilai tersebut setara dengan Rp 24,45 miliar.

Kemudian, THC kembali menambah memborong saham ZBRA sebanyak 288.554.899 atau 288,55 juta saham. Harga penjualan mencapai Rp56, sehingga total transaksi mencapai Rp16,16 miliar. Sehingga, setelah transaksi THC memegang 665,18 juta saham ZBRA atau sebesar 77,7%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: