Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PT Pelni Copot Pejabat Gegara Pengajian, Eh Buset! Akun Dede Budhyarto Diserang

PT Pelni Copot Pejabat Gegara Pengajian, Eh Buset! Akun Dede Budhyarto Diserang Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi, Jakarta -

VIVA – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) jadi sorotan publik karena mencopot pejabat terkait kepanitiaan acara pengajian Ramadhan. Pengajian itu disebut terdapat unsur radikalisme.

Kebijakan manajemen yang mencopot pejabat itu juga disampaikan Komisaris PT Pelni, Dede Budhyarto. Dalam akun Twitternya yang bercentrang biru, @kangdede78, ia mengatakan pencopotan ini sebagai pelajaran sekaligus warning kepada seluruh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Selain itu pejabat yg terkait dgn kepanitiaan acara tsb telah DICOPOT. Ini pelajaran sekaligus WARNING kpd seluruh BUMN, jangan segan-segan MENCOPOT ataupun MEMECAT pegawainya yg terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sdktpun, BERANGUS," tulis Dede dikutip VIVA pada 10 April 2021. Baca Juga: Tetap Tangguh Hadapi Badai Pandemi, Askrindo Syariah Sabet Anugerah BUMN 2021

Dede dalam cuitan lainnya menjelaskan acara pengajian Ramadhan itu belum mendapatkan izin dari direksi. Dengan demikian, acara pengajian itu dibatalkan.

"Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada ijin dari Direksi. Oleh sebab itu kegiatan tsb DIBATALKAN," tambah Dede. Baca Juga: Lima Cara Selamatkan BUMN Karya dari Lilitan Utang

Sebagian netizen bereaksi dengan menyerang akun Twitter Dede. Mereka heran dengan cara PT Pelni yang sudah membatalkan pengajian sebelum acara digelar. Pun, sejumlah pengisi materi dinilai tak ada masalah.

"Ada Ust.Firanda,Ust.Syafiq, Ust.Subhan.. Di kajiannya Demo aja dilarang, diajarin Taat ama pemerintah, ga boleh memberontak. Dan  dibilangin klo merokok HARAM, cmana mau radikal," tulis salah satu netizen.

"Ngaji dulu, om. dengerin ceramahnya jangan tuduh radikal radikal mulu, Ustadz yang di poster udah pernah ngisi di kepolisian dan tni, masa dibilang radikal? jangan kemakan isu melulu," tulis netizen lainnya.

"Kalo sama koruptor yg ditangkap.. "kedepankan praduga tak bersalah" .. lah itu ustadz gak pernah ditangkap polisi .. gimana anda bilang radikalisme .. pak  @erickthohir ... sungguh hati saya teriris2 ada pejabat yg seperti ini .. sungguh Allah akan membalas semua ini," kata netizen lainnya.

Akunnya disereng netizen yang beda pandangan, Dede merespons santai. Dia mengaku sudah biasa dan tak mau ambil pusing.

"Semua akun sosmed saya dihajar gerombolan radikalis. Sudah biasa senyumin aja..." tulis Dede.

Meski demikian, ada netizen yang berikan dukungan terhadap PT Pelni dan Dede Budhyarto. 

"Jossss mantulll jangan kasih tempat bibit2 nya nanti bisa berbuah lebat," tulis salah satu netizen.

Sebelumnya, beredar flyer kajian online zoom meeting Ramadhan 1442 H. Tema kajian online itu Ramadhan ‘Memperkuat dan Memperteguhkan’.

Dalam flyer itu, sejumlah ustaz dijadwalkan menyampaikan materi seperti Ustaz Firanda Andirja, Ustaz Syafiq Riza Basalamah, hingga Ustaz Cholil Nafis.


 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: