Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Kira, SBY Habis-habisan 'Diceramahi' Demokrat Kubu Moeldoko: Linglung

Gak Kira, SBY Habis-habisan 'Diceramahi' Demokrat Kubu Moeldoko: Linglung Kredit Foto: Instagram Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Dia menegaskan, Partai Demokrat itu bukan perusahaan bisnis yang menjual barang dan jasa. "Hingga sangatlah lucu apabila tiba-tiba Pak SBY mendaftarkan merek dan lukisan Partai Demokrat ke Dirjen Kekayaan Intelektual hanya karena Pak SBY takut kalah tarung politik dengan Pak Moeldoko," ujarnya.

"Kami bertanya, Pak SBY, itu pendaftaran ke Ditjen Kekayaan Intelektual yang Bapak lakukan itu murni ide Pak SBY sendiri, ataukah sebuah ide dari pembisik Pak SBY? Jika itu ide Pak SBY sendiri, berarti Pak SBY sedang linglung karena selama beberapa bulan terserang oleh badai karma," lanjutnya.

Baca Juga: Ditolak Kemenkumham, Demokrat Kubu Moeldoko Bilang: Di Mata Hukum Masih Sah

"Jika itu ide dari pembisik Pak SBY, sebaiknya segera Pak SBY pecat dia saja dan Pak SBY segera meminta ke Pak Moeldoko untuk bersedia menyumbangkan kader terbaiknya buat memasok ide-ide bagus ke Pak SBY, agar kalau Pak SBY nantinya kalah tarung politik melawan Pak Moeldoko, Pak SBY tidak terlalu dianggap ngawur," sambung dia.

Oleh sebab itu, bagi SHE, langkah SBY yang telah mendaftarkan Merek dan Lukisan (Lambang) Partai Demokrat ke Dirjen yang selain menyalahi Undang-Undang juga merupakan suatu kebohongan besar.

"Kami para Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat yang berada dalam Kepemimpinan Bapak Dr. Moeldoko akan segera melakukan bantahan pada Dirjen Kekayaan Intelektual bahwa apa yang dilakukan oleh SBY itu merupakan tindakan yang tidak hanya menyalahi Undang-Undang, tetapi juga merupakan suatu kebohongan besar yang telah dilakukan oleh SBY," tandasnya.

Selain itu, SHE mengatakan, beberapa pendiri sah Partai Demokrat yang masih hidup akan bersaksi, bagaimana sesungguhnya Partai Demokrat itu didirikan dan dideklarasikan, siapa saja yang merancang dan membuat nama serta lambang Partai Demokrat yang sesungguhnya.

Selain itu, pihaknya juga akan terus berusaha memperjuangkan Partai Demokrat agar kembali pada Khittahnya, yakni partai yang terbuka, demokratis, dan modern yang sama sekali jauh dari kepentingan dan penguasaan keluarga Cikeas yang secara membabi buta memberangus dan melenyapkan 98 orang pendiri Partai Demokrat.

"Partai Demokrat harus kami kembalikan lagi menjadi partai yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Itulah tekad juang kami," tutur pria yang berprofesi sebagai advokat itu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: