Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Kaleng-Kaleng! Laba Emiten Ini ‘Meluber’ Di Tengah Pandemi

Bukan Kaleng-Kaleng! Laba Emiten Ini ‘Meluber’ Di Tengah Pandemi Kredit Foto: Taufan Sukma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi COVID19 memang terbukti berdampak buruk terhadap perekonomian dan berbagai sektor industri di dunia. Tak terkecuali juga di Indonesia. Namun dari sekian banyak industri yang tertekan, rupanya ada sebagian kecil yang tak hanya bisa bertahan, dan bahkan bisa meraup cuan yang berlipat ganda. Seperti catatan kinerja yang ditunjukkan oleh produsen cetakan sarung tangan kesehatan berbasis porselen, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk.

Di sepanjang tahun 2020 lalu, emiten berkode saham MARK tersebut berhasil meraup laba hingga Rp144,19 miliar sampai akhir tahun. Itu artinya, ada peningkatan laba hingga 63,85 persen dibanding nilai laba pada tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp88 miliar. “Salah satu dampak positif adanya pandemi adalah munculnya gaya hidup baru di masyarakat yang semakin sadar terhadap pentingnya kesehatan. (Gaya hidup baru) Ini diantaranya mendongkrak penjualan sarung tangan, sehingga permintaan cetakan sarung tangan yang berperan penting dalam produksi sarung tangan, juga ikut meningkat,” Presiden Direktur MARK, Ridwan Goh, dalam keterangan resminya, Minggu (11/4).

Dengan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan yang semakin meningkat, menurut Ridwan, hal itu turut mempermudah pihaknya dalam melakukan penetrasi pasar baru. Selain itu, capaian laba yang sampai ‘meluber’ itu juga didorong oleh strategi produksi yang tepat, untuk mencapai efisiensi dan peningkatan kualitas produk. “Di tahun (2020) lalu kami berhasil mencetak penjualan tertinggi sepanjang massa, dengan nilai mencapai Rp565,44 miliar, atau naik 56,39 persen dari tahun 2019 yang masih sebesar Rp361,54 miliar. Selain itu, marjin laba kotor perusahaan juga terjaga di level 42 persen, atau sekitar Rp236,79 miliar,” tutur Ridwan.

Tingginya permintaan pasar, lanjut Ridwan, juga membuat jumlah produksi perusahaan melonjak 22 persen, dari semula 7,2 pieces pada tahun 2019 menjadi 8,8 juta pieces pada tahun 2020 lalu. Ridwan juga mengklaim bahwa MARK saat ini merupakan penguasa  pasar global untuk produk cetakan sarung tangan. Per tahun 2020, market shares MARK disebut Ridwan telah mencapai 35 persen, dengan kapasitas produksi hingga 800rb pieces per bulan. Pelanggan setia kami adalah beberapa pemain utama produsen sarung tangan di pasar internasional, seperti Hartalega, Top Gloves, Kossan, dan Sri Tang. Karena pandemi, kami juga telah berhasil melebarkan sayap sampai Tiongkok, dan mendapatkan kepercayaan dari pemain-pemain besar, seperti Intco, Zhong Hong Pu Lin, dan BlueSail,” tegas Ridwan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Taufan Sukma

Bagikan Artikel: