Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Kronologi Apesnya Miliarder Bill Hwang, Kehilangan Rp293 Triliun dari Dana Investasi

Begini Kronologi Apesnya Miliarder Bill Hwang, Kehilangan Rp293 Triliun dari Dana Investasi Kredit Foto: Unsplash/Tim Gouw

Tetapi taruhan ViacomCBS menjadi sangat bermasalah bagi Hwang. Saham tersebut mulai jatuh selama seminggu mulai 22 Maret, menyebabkan broker utama Archegos, bank besar yang meminjamkan uang dan memproses perdagangannya, meminta lebih banyak uang sebagai jaminan atau margin call.

Sementara itu, Hwang tidak bisa menyediakan uang tunai, hingga Morgan Stanley menjual sekitar USD5 miliar (Rp73,2 triliun) kepemilikan Archegos dengan harga diskon. Goldman kemudian mengikuti, menjual miliaran dolar saham perusahaan.

Credit Suisse dan Nomura juga meninggalkan perkiraan kerugian perawatan masing-masing sebesar USD4,7 miliar dan USD2 miliar.

Alasan utama mengapa kekayaan Hwang runtuh secara spektakuler adalah karena dia menggunakan leverage yang besar. Artinya, Archegos meminjam banyak uang untuk mendanai investasinya, yang berarti menghadapi kerugian besar ketika mereka menjadi buruk.

"Leverage selalu menjadi pedang bermata dua. Dalam pasar bullish ketika harga naik, hal itu meningkatkan keuntungan Anda. Dan kemudian di pasar yang jatuh, seperti yang baru saja Anda lihat dalam kasus khusus ini, itu memotong kepalamu." ujar Gerard Cassidy, analis bank AS di RBC Capital Markets.

Meski demikian, Archegos tidak dapat dimintai komentar tetapi juru bicara Karen Kessler mengatakan kepada Reuters bahwa saat-saat ini adalah waktu yang menantang bagi kantor keluarga Archegos Capital Management.

"Semua rencana sedang dibahas saat Tuan Hwang dan tim menentukan jalan terbaik ke depan," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: