Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan: Ketersediaan Pangan Selama Puasa dan Lebaran Aman Terkendali

Kementan: Ketersediaan Pangan Selama Puasa dan Lebaran Aman Terkendali Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi, memastikan bahwa pasokan kebutuhan bahan pokok untuk puasa dan Lebaran 2021 dalam kondisi aman. Selain itu, ia memastikan bahwa harga-harga yang ada juga masih dalam posisi stabil.

"Memang sempat ada kenaikan harga, tetapi selama bulan Ramadan akan kembali turun, lalu naik lagi pada 3 hari sebelum Lebaran dan turun lagi setelah Lebaran. Walaupun begitu, masyarakat tidak perlu khawatir. Bahkan catatan kami, sekarang cabai rawit sudah turun," kata Agung dalam diskusi Ketersediaan Pangan Jelang Ramadan dan Lebaran, Selasa (12/4/2021).

Baca Juga: Kementan Pastikan Harga Cabai Segera Stabil

Namun di sisi lain, pemerintah melalui rapat koordinasi antarmenteri telah memutuskan untuk mengimpor tiga komoditas sebagai pasokan dalam memenuhi kebutuhan. Tiga komoditas itu adalah daging sapi, gula pasir, dan bawang putih.

"Untuk komoditas impor, semua sudah kita tetapkan melalui rapat koordinasi. Misalnya, untuk bawang daging sapi dan gula putih. Semua yang terkait dengan importasi saya pastikan aman. Bahkan, bersasarkan identifikasi, sapi lokal kita mulai naik, yakni 188 ribu ekor dan pada April akan menghasilkan 14 ribu ton," katanya.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi), Adhi S Lukman, mengaku optimis dengan ketersediaan yang ada bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Saya optimis Lebaran ini lebih baik daripada tahun lalu. Walaupun ada pembatasan perjalanan, mudah-mudahan tidak ada kendala apapun. Jangan sampai, kekhidmatan setiap keluarga terganggu karena tidak bisa menikmati makanan," katanya.

Menurut Adhi, stabilitas harga dan stok ini harus menjadi momentum, di mana ekonomi sebuah negara bisa bergerak cepat dan tumbuh secara baik. Apalagi, kata dia, stok kebutuhan saat ini jauh lebih baik dari stok kebutuhan tahun lalu.

"Kalau kita lihat, industri makanan dan minuman itu meningkat 70 persen. Selain itu, makanan olahan yang sudah jadi, yang biasanya dimakan untuk berbuka puasa, meningkat 100 persen. Makanya, ke depan saya akan berbicara dengan ritel agar membuka komunikasi dengan masyarakat dan menyediakan kebutuhan dengan baik," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: