Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Cuma Rebahan! Ini Cara Menambah Sumber Pendapatan Agar Hidup Tenang Tanpa Kepikiran Uang

Jangan Cuma Rebahan! Ini Cara Menambah Sumber Pendapatan Agar Hidup Tenang Tanpa Kepikiran Uang Kredit Foto: Unsplash/Campaign Creators

Ketiga, buatlah beberapa sumber penghasilan dan perbesar kapasitasnya dengan memperbesar kapasitas dirimu. Minimal, paling tidak bisa memiliki tiga sumber penghasilan. Dari tiga sumber penghasilan ini, lihat lagi yang mana yang paling menghasilkan, sehingga kamu bisa memfokuskan dirimu untuk terus mendalami pekerjaan itu.

Selanjutnya adalah financial planning. Bagi Fellexandro Ruby, financial planning adalah menyadari bahwa yang kita hasilkan hari ini, ada titipan dari diri kita sendiri di masa depan untuk kebutuhan tak terduga, dan ada titipan dari saudara kita yang kurang mampu.

Dengan mengetahui hal-hal itu, maka kamu akan memiliki perencanaan. Keuangan harus direncanakan dan tidak untuk dihabiskan langsung hari itu juga. Fellexandro berharap di usianya nanti 40-50 tahun, ia tak lagi khawatir soal uang dari keberhasilan financial planning ini.

Lebih lanjut, Fellexandro mengungkap bahwa ia juga harus menyisihkan 10-15% penghasilannya untuk mentraktir orang, yaitu orang-orang yang lebih pintar, lebih bijak, lebih sukses, dan lebih cerdas. Karena itu adalah jalan pintas untuk memperbesar kapasitas yakni dengan mengambil ilmu dari orang-orang tersebut.

Fellexandro Ruby bercerita bahwa ia pernah merasa bahwa hidupnya kurang tepat, yakni ketika ia melihat ada seseorang yang gaji per harinya sama dengan gaji dia satu bulan. Dari sini, Fellexandro bertekad untuk memperbesar kapasitasnya dengan belajar skill baru hingga akhirnya membangun bisnis. Berikut lima sumber pendapatan menurut Fellexandro Ruby:

1. Sweat Income

Orang-orang zaman sekarang mungkin hanya mengetahui sweat income yaitu pekerjaan yang dibayar sesuai jam kerja terbatas. Jika seseorang digaji Rp10 juta per bulan, maka per bulannya jika ia bekerja selama 160 jam, ia hanya digaji Rp60 ribu per jamnya. Dari sini, Fellexandro mengingatkan bahwa waktu kita pada akhirnya pun terbatas.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: