Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produk Tembakau Alternatif Tidak Mengeluarkan Asap, Tapi...

Produk Tembakau Alternatif Tidak Mengeluarkan Asap, Tapi... Kredit Foto: Foto/Medical Xpress
Warta Ekonomi, Jakarta -

Publik masih sering menganggap bahwa produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik, menghasilkan asap seperti rokok, sehingga dikira memiliki risiko yang juga sama. Faktanya, produk tembakau alternatif menghasilkan uap dan memiliki risiko yang jauh lebih rendah daripada rokok. Anggapan yang keliru tersebut harus segera diluruskan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Peneliti dari Koalisi Indonesia Bebas Tar (KABAR), Amaliya, menjelaskan produk tembakau alternatif, khususnya produk tembakau yang dipanaskan, menghasilkan uap karena tidak melalui proses pembakaran seperti pada rokok. Produk tersebut memanaskan batang tembakau pada suhu maksimum 350 derajat Celcius. Sedangkan, pada rokok, dilakukan pembakaran tembakau pada suhu 800 derajat Celcius. Baca Juga: Pemerintah Diminta Segera Membuat Road Map Industri Hasil Tembakau

“Perbedaan cara penggunaan produk tembakau alternatif dan rokok menjadi kunci utama terhadap perbedaan kadar senyawa kimia berbahaya yang dihasilkan oleh produk-produk tersebut. Jika rokok harus dibakar untuk dapat dikonsumsi, maka produk tembakau alternatif hanya perlu dipanaskan untuk dapat dikonsumsi. Kalau dibakar keluar asap, kalau dipanaskan keluar uap,” terang Amaliya, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/4/2021).

Amaliya menambahkan karena proses pemanasan yang dilakukan oleh produk tembakau yang dipanaskan, maka produk tersebut menghasilkan kadar senyawa kimia berbahaya yang jauh lebih rendah daripada rokok, sehingga memiliki risiko yang juga lebih rendah daripada rokok. Hal tersebut diperkuat dengan hasil kajian ilmiah yang dilakukan oleh YPKP bersama Skylab-Med di Yunani pada 2019 lalu. Kajian ilmiah tersebut menyimpulkan produk tembakau yang dipanaskan memiliki adelhida yang jauh lebih rendah daripada rokok.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: