Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Platform Dagang Coinbase Debut di Bursa, Valuasi Sentuh Rp1,5 Kuadriliun

Platform Dagang Coinbase Debut di Bursa, Valuasi Sentuh Rp1,5 Kuadriliun Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Startup perdagangan mata uang digital, Coinbase, jadi perusahaan cryptocurrency besar yang pertama kali melantai di bursa pada pekan ini. Bagaimanakah hasilnya?

Melansir NPR, Kamis (15/4/2021), perdagangan bermula di level 381 dolar AS/saham, mendorong valuasi perusahaan mendekati 100 miliar dolar AS (sekitar Rp1,5 kuadriliun). Angka itu sama dengan nilai Facebook saat IPO pada 2012.

Para investor menyebut debut saham Coinbase sebagai titik balik mata uang digital. "Hari ini adalah momen penting, kripto adalah masa depan keuangan," ujar Investor Cryptocurrency, Ian Lee.

Baca Juga: Harga Bitcoin Sempat Tembus Rp940 Juta, Apa Sebabnya?

Baca Juga: Apa Itu Bitcoin? Gimana Cara Beli Bitcoin?

Konsultan Politik dan pemodal ventura, Bradley Tusk mengatakan, penawaran umum perusahaan menunjukkan, kini pihak Wall Street dan investor tradisional mulai tertarik dengan kripto.

"Apakah cryptocurrency akan digunakan untuk barang sehari-hari? (Saya) tidak yakin. Apakah kita akan mencapai titik di mana semua pembayaran digital dan kita akan setop menggunakan uang tunai atau kartu kredit? Tentu saja," jelas Tusk.

Perusahaan investasi Wedbush Securities memperkirakan, kurang dari 5% perusahaan publik akan berinvestasi mata uang kripto dalam 18 bulan ke depan.

Apa Itu Coinbase?

Coinbase merupakan startup yang bergerak di dunia kripto; memposisikan diri sebagai disruptor sistem keuangan global. Perusahaan itu berdiri berkat mantan trader Goldman Sachs, Fred Ehrsam.

"Kami sedang membangun ekonomi berbasis kripto, sistem keuagan yang lebih adil, dapat diakses, efisien, dan transparan di era internet," tulis Coinbase dalam pengajuannya ke Securities and Exchange Commission (SEC).

Pada Desember 2020, Coinbase mengklaim telah memiliki 7 ribu lembaga ritel dan keuangan, serta 43 juta pengguna aktif.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: