Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Isu Reshuffle Kian Kencang, Demokrat ke Jokowi: Jangan Gagal Fokus!

Isu Reshuffle Kian Kencang, Demokrat ke Jokowi: Jangan Gagal Fokus! Kredit Foto: Instagram Jokowi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Demokrat menghormati rencana reshuffle atau perombakan kabinet yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, reshuffle adalah hak prerogatif daripada seorang presiden.

Pernyataan itu disampaikan Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani ihwal rencana reshuffle setelah pembentukan Kementerian Investasi dan meleburnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

"Kami menghargai reshuffle kabinet adalah otoritas dan hak prerogatif Presiden," tuturnya kepada wartawan, Rabu (14/4/2021).

Baca Juga: Dukung Penuh Reshuffle, Demokrat Pedes Sindir Moeldoko, Ungkit Syahwat Politik

Dia menjelaksan, Partai Demokrat tak segan-segan mendukung langkah yang diambil presiden jika memang hal terdebut bisa mengatasi krisis yang menerpa Indonesia. Antara lain, krisis ekonomi dan krisis kesehatan.

"Jika pemerintah memandang perubahan nomenklatur serta pembentukan kementrian investasi ini akan membantu mengatasi masalah yang saat ini masih menerpa yaitu kirisis kesehatan dan krisis ekonomi, akan kami dukung," ungkapnya.

Demokrat, sambungnya, menilai situasi yang dihadapi pemerintah akibat pandemi Covid-19 ini tidak ringan. Oleh karena itu, pemerintah diminta tidak boleh gagal fokus dalam menentukan skala prioritas saat bekerja.

"Pembantu-pembantu Presiden tak pantas melakukan gerakan-gerakan tambahan yang malah menjadi beban bagi Presiden. Bukan melayani rakyat malah memperturutkan syahwat politik pribadi," paparnya.

Di samping itu, Demokrat juga menyoroti rencana pemindahan Ibu Kota Negara. Menurut dia, di tengah masalah yang belum selesai dan krisis yang belum teratasi serta keterbatasan sumber daya, termasuk pembiayaan di sisi lainnya, memaksakan agenda ini tetap berjalan menjadi tanda gagal fokus pemerintah. "Pemerintah harus lebih peka membaca apa yang menjadi aspirasi rakyat," katanya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: