Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terima Panitia 'Indonesia Pasti Bisa', Bamsoet Dorong Penguatan Karakter Bangsa

Terima Panitia 'Indonesia Pasti Bisa', Bamsoet Dorong Penguatan Karakter Bangsa Kredit Foto: MPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung event "Nasional Is Me-Indonesia Pasti Bisa" yang diselenggarakan Yayasan Bentang Merah Putih bersama Yayasan Pandu Pemimpin Cinta. Sebagai salah satu event virtual expo, "Nasional Is Me-Indonesia Pasti Bisa" menawarkan berbagai webinar kebangsaan serta workshop seru dan menarik. Tujuannya adalah untuk memperkuat jiwa nasionalisme yang radikal, khususnya kepada para generasi muda bangsa.

Usai menerima pengurus Yayasan Bentang Merah Putih dan Yayasan Pandu Pemimpin Cinta, di Jakarta, Kamis (15/4/2021), Bamsoet mengatakan bahwa event tersebut bisa dijadikan sebagai pendorong dalam menyukseskan agenda prioritas pembangunan pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam penguatan karakter bangsa.

Baca Juga: Bamsoet Dampingi Presiden Jokowi Buka Indonesia International Motor Show 2021

"Serta sejalan dengan visi MPR RI sebagai Rumah Kebangsaan, Pengawal Ideologi Pancasila dan Kedaulatan Rakyat yang memiliki tugas menyosialisasikan Empat Pilar MPR RI, yakni Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, kepada setiap elemen bangsa," jelas Bamsoet dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (16/4/2021).

Hadir Pengurus Yayasan Bentang Merah Putih dan Yayasan Pandu Pemimpin Cinta, antara lain Penyanyi Bams Samson, Lianto Lee, Yohana Elizabeth, Dedi Junaidi, dan Rapper Yosi Mokalu.

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, penguatan karakter bangsa merupakan upaya keberlanjutan yang tidak hanya berhenti dalam satu masa saja, tetapi juga terus berlanjut hingga kapan pun. Hal tersebut makin menemukan urgensinya jika melihat berbagai survei yang ada mengenai kondisi mentalitas bangsa.

Survei yang dilakukan oleh Universitas Islam Negeri Jakarta pada tahun 2020 menunjukkan, 57 persen guru dari tingkat RA/TK sampai MA/SMA memiliki pandangan yang intoleran. Mayoritas guru muslim, sekitar 75 persen, mendukung pemerintahan berdasarkan syariat Islam.

"Survei lainnya dari Komunitas Pancasila Muda yang dilakukan pada akhir Mei 2020 mencatat hanya 61 persen responden yang merasa yakin dan setuju bahwa nilai-nilai Pancasila sangat penting dan relevan dengan kehidupan mereka. Sementara, 19,5 persen bersikap netral dan 19,5 persen lainnya menganggap Pancasila hanya sekadar istilah yang tidak dipahami maknanya," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini mengajak para generasi muda untuk segera mendaftarkan dirinya ikut serta dalam event "Nasional Is Me-Indonesia Pasti Bisa". Pendaftaran bisa dilakukan melalui website https://nasionalisme.or.id/.

"Melalui acara ini, para generasi muda bangsa bisa mendapatkan banyak insight dan pengetahuan positif tentang pentingnya merawat kemajemukan bangsa. Terlebih acara ini menekankan penanaman delapan nilai pembangunan karakter yang terdiri dari kejujuran, saling menghormati, tanggung jawab, keadilan, kepedulian, kewarganegaraan, pengorbanan, dan kebersamaan," pungkas Bamsoet.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: