Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aksi Balas Dendam Rusia, 10 Diplomat AS Bakal Kena Usir

Aksi Balas Dendam Rusia, 10 Diplomat AS Bakal Kena Usir Kredit Foto: Unsplash/Zharkoy K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Luar Negeri Rusia , Sergei Lavrov mengatakan, sepuluh diplomat Amerika Serikat (AS) harus meninggalkan negara itu sebagai respons atas pengusiran diplomat Moskow oleh Washington. Ia menambahkan Moskow sedang mencari opsi sanksi lain jika langkah-langkah tidak ramah terus berlanjut.

Lavrov mengumumkan hal itu pada konferensi pers, menambahkan bahwa Moskow akan melarang dana AS dan LSM mencampuri urusan dalam negeri Rusia. Lavrov juga mengatakan, dengan AS yang saat ini mempekerjakan 450 staf diplomatik di Rusia, dan Rusia yang mempekerjakan 350 di AS, Amerika akan diminta untuk memasukkan jumlah karyawan di Rusia sesuai dengan jumlah orang Rusia di Amerika Serikat.

Baca Juga: Ukraina, Sebaiknya Siaga! 110.000 Tentara dan Senjata Nuklir Rusia Mejeng di Perbatasan

Lavrov juga mengatakan bahwa Rusia memiliki kesempatan untuk melakukan "tindakan yang menyakitkan" pada bisnis AS, tetapi tidak akan mengambil tindakan untuk saat ini seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (17/4/2021).

Sehari sebelum pengumuman Lavrov, Presiden AS Joe Biden menandatangani dekrit yang memberi sanksi kepada lebih dari 30 individu dan organisasi Rusia karena diduga mencampuri pemilihan presiden 2020 dan atas dugaan keterlibatan dalam kasus spionase dunia maya SolarWinds tahun lalu. Rusia dengan keras membantah kedua tuduhan tersebut.

Biden juga memerintahkan 10 diplomat Rusia untuk meninggalkan AS, dan melarang perusahaan Amerika untuk langsung membeli saham dalam hutang nasional Rusia.

Sebelumnya juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia akan merespons tindakan AS. Namun ia menepis dampak sanksi terhadap ekonomi Rusia.

Sebelum pertukaran sanksi, AS menggembar-gemborkan pertemuan potensial antara Biden dan Putin di Eropa musim panas ini. Sementara sanksi dan pengusiran tampaknya menghapus rencana itu dari kalender, Biden mengadakan konferensi pers pada Kamis malam, di mana ia menyerukan dialog dan proses diplomatik dengan Rusia, serta mempertahankan perintah sanksi sebagai "proporsional."

Sesaat sebelum Biden mengumumkan sanksi, Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa pertemuan puncak yang diusulkan tidak akan mungkin dilakukan, setidaknya dalam jangka pendek. Namun, Biden pada Kamis malam masih optimis, dengan mengatakan bahwa pemerintahannya masih berupaya untuk bertemu Putin musim panas ini di Eropa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: