Menurut Bramwas, meluasnya zona merah bisa dicegah jika pemerintah daerah serius menjaga perbatasan. Pemerintah daerah harus tegas menyikapi mobilitas masyarakat keluar-masuk daerahnya.
“Dasar penentuan zona merah itu apa? Harus diperbaiki kalau penanganan mau baik,” kara LCikaes.
Masgupik meminta kepada orangtua tidak membiarkan anaknya masuk sekolah tatap muka jika daerahnya masuk zona merah. Dia khawatir, begitu anak-anak sekolah belajar tatap muka, kasus positif Covid-19 langsung melonjak.
“Ih ngeri... Kalau masih zona merah, jangan pernah mau. Soalnya banyak kasus yang sekolah tatap muka gitu eh langsung positif Corona semua dan akhirnya balik lagi online,” tuturnya.
0504HARUT0 sedih tidak bisa shalat berjemaah karena daerahnya masuk zona merah. “Zona merah membuatku tidak bisa tarawih di masjid,” ujarnya.
"Mending tarawih sendiri kak. Bahkan apabila kita berada di zona merah Covid-19 lebih baik shalat di rumah saja,” kata arifhidyat_. “Zona oranye dan merah di rumah saja ibadahnya gaes, menjaga agar tidak terjadi penularan Covid-19,” tambah InfoSeriyes.
Irasjafii mengungkapkan beberapa hal yang menyebabkan zona merah kembali naik. Seperti kasus kematian yang mendadak naik, banyak warga yang tidak mau diperiksa tes Covid-19 dan abai protokol kesehatan.
“Diminta jangan bikin acara, malah rame-rame pasang tenda,” tuturnya.
Ssefnum meminta masyarakat tetap di rumah jika tidak ada kepentingan mendesak. Apalagi kalau berada di daerah zona merah.
“Tolong banget. Kalo kasus naik terus, seluruh rumah sakit bisa collapse. Please, stay at home, stay safe,” pintanya.
Lucky_reza_N berharap tidak ada lagi zona merah Covid-19. Dia juga berharap virus Corona cepat berlalu. “Untuk zona merah stay safe dulu ya di rumah aja,” pinta ClayTasya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: