Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngabalin Jelaskan 'Keterlambatan' Pengumuman Reshuffle, Pengamat: Jokowi Tak Suka Hal 'Gaduh'

Ngabalin Jelaskan 'Keterlambatan' Pengumuman Reshuffle, Pengamat: Jokowi Tak Suka Hal 'Gaduh' Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin mengungkap alasan Presiden Joko Widodo belum mengumumkan reshuffle kabinet. Sebelumnya, Ngabalin sempat mengutarakan reshuffle dilakukan pekan lalu.

Wacana reshuffle menguat pascarencana peleburan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), serta dibentuknya Kementerian Investasi. Dewan Perwakilan Rakyat menyepakati pembentukan Kementerian Investasi serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/4).

Baca Juga: Reshuffle Kabinet Jokowi: Ahok Bakal Masuk, Moeldoko Berpotensi Keluar

Ngabalin menyebut, keputusan reshuffle perlu diambil secara cermat dan bijak. Pengumuman reshuffle pun akhirnya meleset dari prediksi Ngabalin.

"Sekarang ini dilakukan adalah penataan kembali kelembagaan dan penjadwalkan Bapak Presiden. Kan mesti ada SK baru dan pelantikan dua menteri itu Menteri Investasi dan Mendikbudristek," kata Ngabalin kepada Republika.co.id, Senin (19/4/2021).

Ngabalin menjelaskan, penggabungan Kemendikbud dan Kemenristek perlu penataan kelembagaan ulang. Hal inilah yang dianggap memakan waktu. Selanjutnya, Presiden Jokowi baru akan mengatur jadwal pengumumannya.

"Penekanannya harus dilantik menteri baru karena BKPM naik tingkat dari badan menjadi kementerian, kemudian Dikbud berubah nomenklaturnya jadi Kemendikbudristek. Itu prinsipnya. Maka, harus SK baru kemudian dilantik," ujar Ngabalin.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, menanggapi belum diumumkannya reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo. Pangi menduga alasannya karen isu reshuffle sudah telanjur gaduh.

Pangi mengamati, Presiden Jokowi tak menyukai ramainya isu reshuffle. Ini disebabkan Ngabalin yang menyebut reshuffle dilakukan pada pekan lalu.

"Nanti mungkin sudah tenang, situasi tidak bising lagi bahas reshuffle baru ada kejutan. Presiden selama ini, pola kapan beliau reshuffle, kan begitu modelnya," kata Pangi kepada Republika.co.id, Jumat (16/4).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: