Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ubah Data Menjadi Peluang, Begini Cara Industri Utilitas Global..

Ubah Data Menjadi Peluang, Begini Cara Industri Utilitas Global.. Kredit Foto: Oracle
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada tahun 2006, seorang ahli matematika dari Inggris dan pencipta kartu reward (pengumpulan poin) supermarket Tesco, Clive Humby, memberikan kutipan terkenal yaitu "Data adalah minyak baru." Meskipun pernyataan itu telah diperdebatkan dengan sengit sejak saat itu, tidak dapat disangkal bahwa data serta wawasan yang dapat diberikannya, sekarang merupakan komoditas penting di setiap industri. Hal ini terutama terjadi di industri utilitas, yang telah terguncang oleh kerugian finansial akibat pandemi, mengalami margin yang menurun dan di berbagai daerah mengalami tekanan peraturan yang sulit.

Demikian diungkapkan oleh Francois Vazille, Vice President, Oracle Utilities Japan, Asia Pacific, Middle East and Africa, dalam tulisannya berjudul bagaimana utilitas global merubah data advance metering infrastructure (AMI) menjadi peluang. Dijelaskan, peristiwa yang sedang dialami ini dapat menyebabkan banyak industri utilitas menunda proyek besar baru dalam jangka pendek dan mereka memutuskan lebih baik fokus dan memperkuat pada apa yang mereka miliki dan pada saat itulah data bisa masuk. Secara global, utilitas telah melakukan investasi yang signifikan dalam smart meter tetapi baru menyentuh permukaan saja dari apa yang terdapat dalam informasi itu. Bahkan belum termasuk dalam jutaan titik data yang lebih luas yang dapat dikumpulkan oleh sistem utilitas internal setiap harinya, seperti kontrol pengawasan dan akuisisi data (SCADA) dan sensor Internet of Things (IoT). Baca Juga: Mengejutkan! Bos Oracle Ungkap Rumah Mewah Barunya Bakal Dihancurkan!

Di dunia baru yang kaya data ini, perusahaan utilitas perlu memanfaatkan investasi advanced metering infrastructure (AMI) mereka untuk memperkuat sisi pelanggan dan operasional bisnis mereka. Dengan menggunakan cloud, analitik, kecerdasan buatan (AI), dan pembelajaran mesin untuk memanen dan mendapatkan lebih baik data yang diperlukan untuk wawasan yang dapat ditindaklanjuti dan memiliki potensi besar dalam mendorong efisiensi operasional yang lebih baik, serta memotong pembiayaan, mengajak keterlibatan pelanggan, dan banyak lagi. 

Bagaimana cara mendapatkan semua itu, lebih lanjut Francois menjelaskan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Pertama, menciptakan hubungan yang lebih baik dengan pelanggan. Jaringan utilitas menjadi lebih dari sekadar hubungan dua arah antara pelanggan dan utilitas. Jaringan ini bisa berubah menjadi hubungan multi-dimensi yang dinamis antara pelanggan, utilitas, dan sejumlah besar sumber daya energi, dari panel surya di atap hingga kendaraan listrik di jalan. Ketika jaringan mulai memenuhi potensi sepenuhnya, utilitas dapat memenuhi potensi mereka, beralih dari penyedia komoditas menjadi pembuat pasar yang menghubungkan pelanggan ke spektrum layanan yang luas, mulai dari pengisian kendaraan listrik (EV) hingga pembelian kembali energi yang tidak terpakai dari perangkat penyimpanan energi pribadi pelanggan, seperti panel surya. 

Smart meter telah membuka pintu pada data yang diperlukan untuk melakukan kegiatan tersebut, tetapi cloud dan analytics adalah kunci untuk membuka potensi penuh atas data tersebut,” jelas Francois, dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/4/2021).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: