Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Merinding, Presiden Chad Idriss Deby Tewas saat Berhadapan dengan Pemberontak

Merinding, Presiden Chad Idriss Deby Tewas saat Berhadapan dengan Pemberontak Kredit Foto: Getty Images/AFP/Ludovic Marin

Idriss Deby dikenal karena kerap mengunjungi medan perang. Setelah pejuang Boko Haram melancarkan serangan mematikan di pangkalan militer Chad di desa Bohoma pada Maret tahun lalu, presiden terlihat berjalan di tepi Danau Chad, di samping pasukannya. Di medan perang itu, bekas prajurit itu menemui ajalnya.

Berasal dari kelompok etnis Zaghawa, ia dibesarkan di wilayah timur laut Ennedi. Dia bergabung dengan tentara pada awal 1970-an, pada saat Chad dicekam oleh perang saudara yang berkepanjangan. Dia pun menerima pelatihan militer tambahan di Prancis.

Deby naik pangkat menjadi panglima tertinggi angkatan bersenjata dan akhirnya berkuasa dengan mempelopori pemberontakan 1990 yang menggulingkan pemimpin otoriter Hissene Habre, setelah hubungan kedua pria itu memburuk.

Dia secara resmi menjabat pada Februari tahun berikutnya, dan kemudian memenangkan pemilihan pada 1996 serta menang lagi pada 2001 sebelum mendorong perubahan konstitusi pada 2018 yang memungkinkannya untuk tetap berkuasa hingga tahun 2033.

"Pernahkah Anda melihat seorang kepala negara mengangkat senjata dan berperang?" ujar Deby dalam konferensi pers tahunan pada 2018. "Anda pikir saya melakukan ini karena saya berani? Karena saya berani? Tidak, saya melakukannya karena saya mencintai negara ini dan saya lebih suka mati di medan perang daripada karena kekacauan dan kesengsaraan turun di negara ini," ujarnya saat itu.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: