Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Vaksin Pfizer-BioNTech Sukses Besar, Miliarder di Baliknya Justru Ogah Jual Saham, Ternyata karena..

Vaksin Pfizer-BioNTech Sukses Besar, Miliarder di Baliknya Justru Ogah Jual Saham, Ternyata karena.. Kredit Foto: Takvim
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisi Sekuritas dan Bursa AS mengungkap bahwa miliarder, CEO dan ilmuwan di balik vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech, U?ur ?ahin, belum perah menjual satu pun saham perusahaannya yang sedang booming selama pandemi.

Ketika pandemi mulai merajalela setahun yang lalu, industri biofarma justru menjadi sektor yang paling diuntungkan lantaran mereka berlomba-lomba untuk menciptakan vaksin. Di antara banyaknya saham perusahaan dengan kandidat vaksin terbaik melonjak, banyak eksekutif mulai menjual saham, Ugur Sahin justru tidak demikian.

Baca Juga: Dua Miliarder Kondang Bagikan Cara Cerdas Investasi dan Jauhi Utang, Jangan Pakai Kartu Kredit!

Dilansir dari Forbes di Jakarta, Rabu (21/4/21) keputusan ?ahin untuk tidak menjual satu pun saham BioNTechnya sangat kontras dengan penjualan saham besar dari beberapa ilmuwan dan wirausahawan yang perusahaan bioteknologinya mengembangkan vaksin untuk melawan virus, terutama Moderna Therapeutics.

Ini juga mencerminkan bagaimana Sahin dalam kehidupan dan bisnisnya. Pasalnya, Sahin memang terkenal hidup sederhana. Dia adalah seorang CEO yang tinggal di sebuah apartemen sederhana di kota Mainz, Jerman, mengendarai sepedanya ke kantor dan tidak memiliki mobil.

Di halaman LinkedIn-nya, ia memperkenalkan diri sebagai profesor onkologi translasi di University Medical Center Mainz. ?ahin menerima bangunan finansial yang mengelilingi inovasi bioteknologi, penggalangan dana ventura, IPO, dan kesepakatan merger. Dia dilaporkan mempelajari aspek bisnis bioteknologi dari video online dan membaca buku Business Plans for Dummies. Tapi pada akhirnya, ?ahin lebih memilih mengabdikan hidupnya untuk sains dan pasien.

Di saat-saat paling membutuhkannya, ?ahin muncul sebagai pemain yang dapat menyelamatkan nyawa dan menjinakkan pandemi. Pada awal Januari 2020, ?ahin menjadi yakin Covid-19 akan menjadi pandemi mematikan. Ia pun membuat BioNTech untuk membuat vaksin RNA untuk memeranginya. Kemudian, ia bermitra dengan raksasa farmasi AS Pfizer untuk mengembangkan dan memasok 3 miliar dosis vaksin ke dunia pada akhir 2021.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: