Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perundingan Nuklir Wina, Ini Langkah Berani Arab Saudi di Hadapan Iran

Perundingan Nuklir Wina, Ini Langkah Berani Arab Saudi di Hadapan Iran Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Riyadh -

Arab Saudi mendesak Iran terlibat dalam perundingan Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir.

Saudi juga menyerukan kesepakatan yang lebih ketat, seperti terungkap dalam pernyataan Kabinet Kerajaan Arab Saudi.

Baca Juga: Mulai Buka-bukaan ke Publik, Jenderal Israel Bongkar Susahnya Lucuti Nuklir Iran

"Kabinet memperbarui seruan Kerajaan agar Iran terlibat dalam negosiasi yang sedang berlangsung, menghindari eskalasi dan tidak mengekspos keamanan dan stabilitas kawasan ke lebih banyak ketegangan," ungkap laporan kantor berita negara SPA.

Kabinet Kerajaan juga menekankan, "Perlunya komunitas internasional mencapai kesepakatan dengan elemen yang lebih kuat dan lebih lama, sambil menerapkan langkah-langkah pemantauan dan pengendalian, untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir dan mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk itu."

Para diplomat dari Inggris, China, Prancis, Jerman, Iran dan Rusia telah bertemu secara teratur sejak awal bulan ini untuk membahas menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.

Adapun diplomat Amerika Serikat (AS) berpartisipasi secara tidak langsung dalam pembicaraan dari hotel terdekat.

Kesepakatan itu dipertanyakan ketika AS menarik diri pada 2018 dan memberi sanksi kepada Iran, yang pada gilirannya mulai meningkatkan aktivitas nuklirnya.

Dalam kesepakatan 2015, Iran setuju mengekang program nuklirnya dengan imbalan bantuan dari AS dan sanksi lainnya.

Kesepakatan itu mencakup opsi snapback sanksi PBB jika Iran melanggar kesepakatan, yang mengharuskan Teheran menangguhkan semua kegiatan terkait pengayaan nuklir, termasuk pengembangan penelitian.

Pemerintah Iran mengatakan pekan ini mulai memperkaya uranium hingga kemurnian 60% untuk menunjukkan kapasitas teknisnya setelah serangan sabotase di pabrik nuklir, dan menambahkan langkah itu dengan cepat dapat dibatalkan jika AS mencabut sanksi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: