Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Prabowo Paling Moncer Diikuti Sri Mulyani, Airlangga Menteri dengan Kinerja Buruk

Kinerja Prabowo Paling Moncer Diikuti Sri Mulyani, Airlangga Menteri dengan Kinerja Buruk Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesian Presidential Studies (IPS) baru saja merilis hasil survei ihwal persepsi publik terhadap kinerja Menteri Kabinet Indonesia Maju . Dari hasil tersebut, ada sejumlah Menteri yang dinilai memiliki kinerja baik. Prabowo unggul diikuti Sri Mulyani.

Direktur Eksekutif IPS, Nyarwi Ahmad menyebut, dari survei yang dilakukan mayoritas responden menilai Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memiliki kinerja yang memuaskan. Adapun persepsi publik mencapai 51,4%.

Baca Juga: Jokowi 'Tendang' Prabowo Subianto dari Istana, Faktanya...

Disusul Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang menempati posisi ke-2 dengan total 45%. "Publik menilai Prabowo menteri Jokowi yang paling memuaskan dari sisi kinerjanya. Mereka menyatakan puas, kemudian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati," ujar Nyarwi di Jakarta, Rabu (21/4/2021).

Di posisi ke-3 ada nama Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dengan jumlah 41,2%. Kemudian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menempati posisi ke-4 dengan jumlah 38%. Sedangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berada di posisi ke-5 dengan jumlah 37,5%.

Di posisi terbawah ada nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dengan jumlah 33,6% dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas 31,3%. Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dinilai memiliki kinerja buruk.

"Menteri Koordinator itu tidak terlalu kelihatan. Hanya Pak Mahfud, Menkopolhukam. Justru menteri-menteri sosial, ekonomi, parekraf, BUMN itu lebih menonjol," tutur dia.

Nyarwi mencatat, survei IPS menggunakan metode multi stage random sampling dengan wawancara tatap muka kepada 1200 responden, margin of error sebesar kurang lebih 2,9%. Survei ini diadakan dari Maret-April 2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: