Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Pendapatan Meroket 80%, Lloyds Banking Duduk Nyaman di Deretan Konglomerat

Kisah Perusahaan Raksasa: Pendapatan Meroket 80%, Lloyds Banking Duduk Nyaman di Deretan Konglomerat Kredit Foto: Reuters/Peter Nicholls

Selama 100 tahun pertama, Lloyds Bank menjadi makmur hanya dari satu kantor Birmingham.

Undang-Undang Bank Tabungan Kantor Pos William Gladstone disahkan pada tahun 1861. Dengan membawa serta lebih dari 2.500 bank tabungan Kantor Pos dalam satu tahun, banyak di antaranya bersaing langsung dengan bank tabungan wali amanat yang ada.

Llyods kemudian beralih dari kemitraan swasta menjadi bank saham gabungan. Dengan status barunya, nama perusahaan kemudian diubah menjadi Lloyds Banking Company Limited, di tahun 1865.

Lloyds baru membuka cabang pertamanya di tahun 1864. Namun, ekspansi yang serius akan segera terjadi. Dengan 148 pemegang saham sekarang berinvestasi di perusahaan, basis modalnya jauh lebih kuat. Ini menghasilkan periode ekspansi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Selama 50 tahun berikutnya, Lloyds mengambil alih lebih dari 50 pesaing.

Pada 1870, Undang-Undang Properti Wanita Menikah disahkan. Untuk pertama kalinya, wanita yang sudah menikah diizinkan menyimpan tabungannya sendiri. Sebelumnya, uang yang dimiliki seorang wanita setelah menikah, otomatis menjadi milik suaminya.

Undang-undang baru memungkinkan wanita untuk menyimpan tabungan mereka, hingga senilai 200 pounds --sekitar 9.000 pounds hari ini. Berbeda dengan bank umum, bank tabungan selalu menarik penabung wanita dalam jumlah besar. Dengan disahkannya UU tersebut, permintaan akan rekening tabungan semakin besar.

Saat perusahaan lagi besar-besarnya, penipuan besar mengguncang gerakan bank tabungan tahun 1886. Aktuaris di Bank Tabungan Cardiff telah menggelapkan 30.000 pounds atau sekitar 15 persen dari total simpanan.

Penipuan hanya ditemukan pada kematian aktuaris dan setelah penyelidikan yang kurang bagus, Pengawas Bank kemudian menolak untuk membayar kembali uang tersebut kepada deposan secara penuh. Tidak mengherankan, krisis meningkat, dan seluruh pergerakan bank tabungan mendapat sorotan, baik dari pers maupun publik.

Ada hal yang unik. Metode perbankan sebagian besar tetap tidak berubah selama berabad-abad hingga 1928, ketika sebuah mesin dikembangkan yang merevolusi akuntansi. Menyeimbangkan buku menjadi lebih cepat dan lebih murah dengan mesin.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: