Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dato Sri Tahir Jadi Konglomerat Pertama Indonesia yang Tanda Tangani Giving Pledge Bill Gates

Dato Sri Tahir Jadi Konglomerat Pertama Indonesia yang Tanda Tangani Giving Pledge Bill Gates Kredit Foto: YouTube/FEB Unair Official

Tahir bercerita ia pernah mengunjungi Beirut, Lebanon, tanpa rasa takut jika ada hal buruk menimpanya. Ia berkata bahwa jika ia memang berakhir di sana, maka itu akan menjadi akhir yang baik baginya. Karena itu, ia tak pernah takut mengunjungi daerah yang penuh peperangan.

Bahkan, Tahir mengangkat 5 orang anak pengungsi beragama Muslim menjadi cucu angkatnya dan ia belikan rumah di Damaskus.

"Sebelum bicara bagaimana cara menjadi pengusaha yang baik, kita harus tahu dahulu bagaimana cara menjadi orang yang baik," tandas Tahir.

"Kalau bukan orang baik, tidak mungkin kamu bisa menjadi pengusaha yang baik," tambahnya lagi.

Tahir juga menyinggung bagaimana Bill Gates menjadi contoh orang yang visionary yang bisa mengubah dunia. Bill Gates telah mengeluarkan lebih dari USD33 miliar untuk pencegahan penyakit, salah satunya polio. Indonesia bisa mendekati bebas polio karena ada orang-orang seperti Bill Gates yang visionary.

Karena itu, prinsip dasar hidup Tahir adalah ia berawal dari bawah dan akan kembali memberi untuk yang di bawah. Selain itu, Tahir juga meyakini bahwa kita tidak memiliki satu hal apa pun di muka bumi. Semua di muka bumi adalah milih Tuhan. Kita sebagai manusia hanya mengolah dan mengatur harta yang Tuhan titipkan.

Jika kita merasa memiliki atas harta yang kita miliki hari ini, maka kita adalah orang yang paling tidak tahu diri.

Meski saat ini Tahir kita kenal sebagai sosok yang luar biasa, tetapi ia juga pernah mengalami kegagalan. Meski demikian, ia selalu memilih untuk jatuh lalu bangkit dan mengambil hikmah serta pelajaran dari setiap kegagalan yang ia alami.

Ia juga menginvestasikan hartanya untuk kesehatan dan pendidikan, karena dasarnya ia hanya ingin memberikan manfaat dan kebaikan. Karena bagi Tahir, melakukan kebaikan itu adalah keberkahan untuk dirinya sendiri, bukan untuk orang yang menerima. Sama halnya seperti mengobati orang sakit, maka dirinya sendiri yang akan sembuh terlebih dahulu.

"Waktu Anda membantu orang, yang pertama dibantu itu Anda sendiri, bukan orang itu," ujar Tahir.

Namun, keberkahan tak harus disamakan dengan uang. Karena, keberkahan dari Tuhan bisa berbentuk hal lain, seperti keluarga yang harmonis, anak-anak yang baik, dan diarahkan Tuhan untuk lebih banyak melakukan hal baik juga menjadi keberkahan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: