Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan, Kecemasan Pakar Militer Ini Jangan Terjadi, Ada Waktu sampai Sabtu Dini Hari

Jangan, Kecemasan Pakar Militer Ini Jangan Terjadi, Ada Waktu sampai Sabtu Dini Hari Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakar militer khawatir kapal selam KRI Nanggala-402 Angkatan Laut Indonesia mengalami keretakan pada tangki bahan bakar dan bisa menyebabkan kebanjiran.

Pencarian kapal selam yang hilang kontak di perairan Bali tersebut memasuki hari ketiga pada Jumat (23/4/2021). Kapal Nanggala-402 hilang kontak sejak Rabu dengan membawa 53 awak.

Baca Juga: Ikut Sampaikan Duka, Pentagon Kirim Bantuan Udara Cari KRI Nanggala-402

Sebelumnya, tumpahan minyak telah ditemukan di dekat tempat kapal selam itu diperkirakan tenggelam, yang menunjukkan kemungkinan ada kerusakan pada tangki bahan bakar.

“Ada waktu sampai Sabtu sekitar pukul 03.00 pagi. Semoga kita bisa menemukannya sebelum itu," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono kepada wartawan.

Pakar militer telah memperingatkan bahwa kapal itu bisa saja pecah berkeping-keping jika tenggelam ke kedalaman yang diyakini mencapai 700 meter. Itu jauh di bawah kemampuan kapal Type 209 tersebut.

Presiden Indonesia Joko Widodo meminta rakyat untuk mendoakan seluruh awak. Sedangkan Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengatakan laporan awal mengangkat prospek "tragedi mengerikan".

Kapal selam buatan Jerman itu dijadwalkan melakukan latihan torpedo langsung ketika meminta izin untuk menyelam. Tak lama kemudian hilang kontak.

Tim pencari difokuskan pada area di sekitar temuan minyak. Menurut Angkatan Laut Indonesia, lokasi pasti kapal itu belum ditentukan, di mana beberapa kapal perang dan helikopter membantu pencarian.

Kerusakan tangki bahan bakar kapal selam bisa menimbulkan masalah besar.

“Jika tangki Anda retak, itu bukan kabar baik,” kata Collin Koh, spesialis urusan Angkatan Laut dan peneliti di S. Rajaratnam School of International Studies di Singapura, seperti dikutip AFP.

Baca Juga: Pemerintah Komitmen Lindungi dan Lestarikan Bahasa Bali

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: