Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Krisis Terburuk Covid-19 di India, Pasien Sekarat Terpaksa Dibiarkan di Trotoar

Krisis Terburuk Covid-19 di India, Pasien Sekarat Terpaksa Dibiarkan di Trotoar Kredit Foto: Antara/REUTERS/Danish Siddiqui
Warta Ekonomi, Jakarta -

India menghadapi krisis Covid-19 dengan jumlah kasus yang meningkat pesat setiap harinya. Pasien membludak di rumah sakit hingga banyak yang tak bisa tertampung. Bahkan, pasien-pasien sekarat harus dibiarkan berada di trotoar karena kapasitas rumah sakit yang sudah tidak memadai.

Dikutip dari laman The Sun, Dokter Harjit Singh Bhatti mengatakan, krisis kali ini sangat buruk karean India harus menghadapi wabah virus corona terburuk di dunia. Banyak pasien Covid-19 yang harus mengantre di atas tandu.

Baca Juga: 32 WNA dari India Dipulangkan Imigrasi Bandara Soetta

"Aku belum pernah melihat situasi seperti ini sepanjang karier medisku. Dari 10 tahun terakhir aku praktik, aku tidak pernah melihat situasi seperti ini di mana orang-orang sekarang di jalan," ujarnya dalam wawancara dengan ITV.

"Mereka tidak bisa membaik. Mereka tidak bisa mendapat oksigen," lanjutnya.

Bahkan, sang dokter mengaku merasa lega jika ada pasien meninggal karena artinya ada satu ranjang kosong yang bisa dipakai orang lain.

"Meski dengan usaha terbaikku, aku tidak bisa memberikan perawatan itu ke semua pasien. Aku melihat kalau aku mengobati satu pasien, maka banyak pasienku yang lain tidak teratasi, atau mereka tidak bisa mendapat perhatian yang cukup, yang mereka harus dapatkan," katanya.

"Jadi bahkan, aku mengatakan ini di profil media sosialku juga, aku mengatakan terkadang ini adalah situasi duka dan kelegaan. Aku berduka untuk pasienku yang meninggal, tapi juga lega untuk pasien yang bisa mendapat tempat tidur. Jadi ini adalah tipe situasi yang sangat, sangat mengkhawatirkan dan sangat membahayakan," lanjutnya.

Virologis Shahid Jameel memperingatkan bahwa India bisa mencatat 500 ribu kasus per hari sebelum pekan pertama Mei.

"Orang-orang yang melakukan studi modelling menyarankan bahwa India akan mencapai puncaknya suatu masa menjelang pekan pertama Mei, dan India bisa meningkat hingga 500 ribu kasus per hari, kemungkinan lebih," ujarnya kepada BBC Radio 4.

Tingkat kematian India berarti bisa ada 5.700 kematian per hari di masa puncak.

India memegang rekor dunia dengan jumlah kasus Covid-19 dan angka kematian selama tiga hari terakhir. Ada 346.786 kasus baru dalam 24 jam, sementara 2.624 kematian terjadi di seluruh India di waktu yang bersamaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: