Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Mitsui, Sempat Jadi yang Pertama, Kini Tengah Berjuang Dapatkan Cuan

Kisah Perusahaan Raksasa: Mitsui, Sempat Jadi yang Pertama, Kini Tengah Berjuang Dapatkan Cuan Kredit Foto: Scanpix
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mitsui adalah salah satu perusahaan konglomerat (keiretsu) terbesar di Jepang. Korporasi ini juga menjadi salah satu perusahaan publik terbesar di dunia, sehingga namanya tercatat dalam daftar perusahaan raksasa, Global 500 yang dirilis oleh Fortune.

Catatan finansial Mitsui pada 2020 sedikit membaik dari tahun sebelumnya. Perusahaan sukses membukukan pendapatan sebesar 63,32 miliar dolar AS, dengan kenaikan 0,9 persen per tahun. Namun, keuntungan perusahaan tidak tumbuh atau minus 3,6 persen, yakni hanya mendapat 3,60 miliar dolar.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Roche, Farmasi yang Catatkan Untung Fantastis hingga USD63 Miliar Setahun

Posisi Mitsui dalam Global 500 tahun 2020 di peringkat-172 dunia. Dengan ini, perusahaan mengelola aset sebesar 109,24 miliar dolar.

Perusahaan mungkin tidak mendapat keuntungan besar di tahun 2020, tetapi posisinya masih cukup baik jika dilihat dari performa, meski ada penurunan. Seperti apa perjalanannya?

Dikutip dari berbagai sumber, akan disajikan artikel singkat tentang Mitsui oleh Warta Ekonomi pada Senin (26/4/2021). Simak selengkapnya di bawah ini.

Perusahaan aslinya berasal dari tahun 1673. Raksasa ini didirikan ketika Mitsui Takatoshi (1622–1694), putra pembuat sake, membuka toko tekstil di Ky?to dan Edo (kini Tokyo modern). Keberhasilan toko-toko ini dan selanjutnya memungkinkannya untuk berekspansi ke peminjaman uang dan layanan keuangan lainnya.

Mulai 1691, anggota keluarga Mitsui ditunjuk sebagai pedagang carteran (goy? sh?nin) oleh shogun. Penunjukan ini menguntungkan Mitsui dan memberinya pengaruh yang cukup besar dalam pemerintahan. Pembinaan hubungan yang erat dengan pemerintah menjadi aset besar bagi Mitsui, terutama selama periode Meiji (1868-1912), ketika pemerintah mendorong perkembangan ekonomi yang pesat.

Pada akhir abad ke-19, kepentingan gabungan Mitsui yang muncul berpusat pada perbankan, perdagangan, dan pertambangan, aktivitas yang kemudian didominasi Mitsui. Dewan keluarga yang telah dibentuk pada awal abad ke-18 untuk mengawasi operasi segera menjadi tidak memadai. Dan, pada 1909, itu digantikan oleh perusahaan induk yang dikendalikan oleh keluarga.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: